Saran saya, lebih baik Anda diamkan saja Anies berprestasi. Amati prestasi beliau. Kalau ada yang bagus, langsung saja akui apa adanya. Kalau perlu, sampaikan pujian. Mula-mula dia akan hati-hati dengan pujian Anda. Karena Anies akan sadar kenapa tiba-tiba Anda memuji-muji dia.
Biarkan saja. Puji terus prestasinya. Tapi, pujian Anda itu jangan berlebihan. Biasa-biasa saja. Pokoknya, yang pantas dipuji, hargailah. Yang pantas dihargai, pujilah.
Kalian bingung? Tak perlu. Tak usah bingung. Yang dimaksud di sini ialah pujian dan kritik dibuat sejalan dulu. Jangan cari-cari kesalahan Anies. Karena, sampai saat ini Anda belum bisa menemukan kesalahan yang kalian tunggu-tunggu. Kalau kekurangan, pasti banyak. Biasalah. Semua orang pasti punya banyak kekurangan. Tidak ada yang sempurna.
Masih belum paham juga kalian?
Tak heran. Sebab, kalian ingin agar Anies segera tersandung. Itulah kekeliruan Anda. Terlalu bernafsu menemukan kesalahan Anies. Akibatnya, dia semakin jaga diri. Jaga langkah. Kesalahan yang kalian tunggu-tunggu, selalu bisa terhindarkan.
Mulai sekarang, coba kalian tenang dulu. Hentikan hujatan terhadap Anies. Hentikan nyinyiran. Ubah strategi. Angkat dia setinggi langit. Lihat saja nanti.
Memang belum pasti ampuh juga strategi ini. Karena Anies bukan tipe orang yang mudah larut dalam pujian. Nalarnya selalu sehat. Dia paham betul untuk apa dia duduk di kursi guberrnur. Dia mengerti bahwa jabatan ini adalah amanah yang akan dipertanggungjawabkan di depan Mahkamah Ilahi.
Dia mengerti bahwa duduk sebagai gunernur bukan untuk dipuja-puji. Itu bedanya dia dengan pejabat-pejabat lain.
Anies sadar bahwa dia harus bisa lebih baik dari cara-cara kasar Ahok. Dia tahu bahwa dia harus menegakkan keadilan untuk semua.
Jadi, memang tidak mudah menyandungkan Anies. Apalagi kalau itu datang dari lubuk hati Anda yang paling busuk. Akan semakin sulit untuk kalian jumpai kesalahannya. Pasti kalian repot.
Anies semakin matang menghadapi kalian. Dia akan bertambah mawasdiri. Semakin waspada. Dia semakin hafal wajah dan taktik kalian.
Sekarang saja dia sudah tahu target kalian. Yaitu, menghalangi dia maju sebagai capres 2024. Kemudian mencegah dia terpilih menjadi presiden kalau dia lolos menjadi capres. Dia sudah paham. Sayang sekali ‘kan dia sudah tahu keinginan Anda.
Satu hal yang perlu kalian ingat. Anies Baswedan itu bukan penyembah pagan. Dia orang yang beraqidah lurus. Sejak kecil dia sudah paham tentang qada dan qadar. Dia tidak akan berkonsultasi ke dukun untuk mengetahui ramalan apakah dia bisa menjadi presiden atau tidak.
Selamat mencoba strategi baru menghadapi Gubernur Indonesia. Intinya, kalau mau mencegah Anies, jangan cari-cari kesalahannya.(kl/tsc)