Nah, mengapa mereka lakukan itu? Pasti ada masalah yang sangat fundamental terkait dengan pemerintahan Jokowi. Soal kebijakan ekonominya. Juga kebijakan politiknya yang dianggap membahayakan bangsa dan negara. Yang membahayakn kedaulatan dan mengancam persatuan nasional. Saudara-saudara dari etnis Tionghoa sudah melihat bahaya itu dengan jelas.
Itulah sebabnya mereka pindah ke capres yang paham mengelola bangsa dan negara yang kaya dan beragam ini. Mereka menaruh keyakinan bahwa PS bisa mencegah kehancuran labih lanjut. PS mengerti cara untuk memulihkan situasi yang centang-prenang saat ini.
Mereka menerobos garis takut itu bukan sekadar menghibur PS. Bukan ikut-ikutan untuk menunjukkan bahwa mereka perduli pada capres lawan Jokowi. Ini bukan taktik pasang dua-kaki.
Mereka tahu persis akibat menerobos garis takut itu. Kalau mereka berstrategi dua kaki, pasti itu mereka lakukan secara sembunyi-sembunyi. Tidak secara terbuka. Di acara Gala Dinner malam tadi, komunitas pengusaha Tionghoa itu sengaja menunjukkan kepada Jokowi bahwa mereka betul-betul ingin PS yang memimpin Indonesia. Ingin PS menjadi presiden. Mereka berkampanye di situ.
Apakah hanya pura-pura? Tak mungkinlah! Suasana di Gala Dinner itu sangat natural. Alami. Ibu-ibu, gadis-gadis, dan para remaja wanita Tionghoa monadr-mandir, lompat-lompat kegirangan untuk berswafoto (selfie) dengan PS. Mereka langsung buat postingan medsos dengan foto selfie itu. Semuanya berlangsung apa adaya. Tidak ada yang kaku. Semua genuine. Tulus.