Yang ketiga, ada yang mengatakan bahwa Jokowi marah-marah di pentas Jogja kemarin sebagai isyarat kepada semua bawahannya. Isyarat agar segera menafsirkan kemarahan beliau itu. Dalam arti, agar segera melakukan perlawanan.
Pertanyaannya, siapa yang mau dilawan oleh Jokowi? Dan bagaimana cara melawannya?
Ini yang sangat berbahaya. Sangat berbahaya kalau para bawahan Presiden yang relevan dengan implementasi kemarahan itu, menafsirkan dengan cara mereka sendiri. Kita cermati analogi berikut ini. Seorang majikan yang marah kepada seseorang dan mengatakan kepada staf sekuritinya supaya “membereskan” persoalan itu, bisa macam-macam yang akan terjadi. Kalau rekam jejak si sekuriti selama ini terbiasa “membereskan” persoalan dengan cara jalanan, dikhawatirkan dia akan melakukan itu sebagai tafsiran dari perintah si majikan.
Nah, dalam konteks marah-marah di Jogja kemarin, majikan itu adalah Presiden. Sedangkan sekuriti beliau banyak sekali. Ada Polri, ada BIN, ada TNI, dan ada pula barisan-barisan swasta yang merasa hadir sebagai pagar betis Presiden. Bisa dibayangkan kalau pernyataan “saya akan lawan” yang dicetuskan Jokowi itu ditafsirkan oleh organ-organ sekuriti Presiden tadi dalam makna “save the president” (selamatkan presiden). Bisa sangat runyam.
Paling-paling rakyat masih yakin bahwa TNI tidak akan teperangkap ke dalam tafsiran yang berbahaya terkait “saya akan lawan” yang diucapkan Jokowi. Sebab, sejak awal berdiri negara ini, TNI senantiasa menunjukkan kesetiaannya kepada rakyat dan NKRI. Mereka hidup dalam suka dan duka bersama rakyat.
Kita tidak bisa menduga bagaimana nanti instansi-instansi sekuriti Jokowi selain TNI akan mengimplementasikan perintah “saya akan lawan” itu. Dan yang kita juga tidak bisa duga serta sangat berbahaya adalah cara barisan-barisan swasta, yang setia pada Jokowi, menafsirkan kemarahan Presiden itu.
Jadi, stetmen Jokowi di Jogja kemarin sangat serius. Sebab, kalau Presiden marah berbeda dengan Anda marah. Awas!
*) Penulis adalah wartawan senior
BEST SELLER BUKU PEKAN INI, INGIN PESAN? SILAHKAN KLIK LINK INI : https://m.eramuslim.com/resensi-buku/resensi-buku-diponegoro-1825-pre-order-sgera-pesan.htm