Presiden Barack Obama menyatakan, AS adalah negara yang pertama mengakui keberadaan Israel, tak lama sesudah Israel mendeklarasikan berdirinya negara itu.
Obama menyatakan ; “AS negara pertama yang mengakui negara Israel, hanya beberapa menit, sesudah negara Yahudi itu mendeklarasikan kemerdekaannya tahun 1948, dan Obama menegaskan persaudaraan yang mendalam antara kedua negara, hingga kini”, ucap Obama.
Kemarin, Israel merayakan ‘kemerdekaannya’ yang ke 61, sebagai sebuah negara. Di seluruh Israel, dan kota-kota besar lainnya, seperti Tel Aviv, Yerusalem, berlangsung perayaan yang sangat meriah, yang diikuti penduduk Israel. Mereka bergembira dengan menyanyikan lagu dan diikuti musik, serta acara lainnya, dan sejumlah pejabat Israel ikut merayakannya, seperti Presiden Shimon, dan Perdana Menteri Benyamin Netanyahu.
“ Saya mengucapkan selamat kepada anda, masyarakat Israel, hari ini”, ujar Netanyahu, di tengah-tengah kerumunan masa. “ Untuk kemenangan, dan impian kita semua, spirit kemenangan, kemenangan keyakinan, dan kemenangan perjuangan”, tambahnya. “Kami bangkit dari kematian, dan kami datang dari timur dan barat, dan hidup bersama-sama”, tambah Netanyahu. Sementara itu, Ketua Parlemen Reuven Rivlin, yang mengawali acara itu, menyatakan, bahwa masa-masa ketakutan, di tengah-tengah kehidupan dunia, yang tidak ramah ini”, ucap Rivlin.
Nampaknya, Obama tidak membaca sejarah, bahwa Israel tak lain adalah sebuah entitas penjajah (kolonialis), yang menghancurkan dan meluluhlantakkan rakyat Palestina, dan kemudian menjarah tanah mereka, dan diatas tetesan darah dan air mata, rakyat Palestina itu, mereka mendirikan negara yang disebut : Israel. Berdirinya Israel itu, tak lain, diotaki oleh AS dan Inggris, sebagai negara yang menjadi pemenang perang Dunia I.
Inggris dan AS menjadi alat Israel untuk menghancurkan kehidupan rakyat Palestina, yang sudah turun temurun di hidup di wilayah itu. Di tanah Palestina itu, terdapat Masjidil Aqsha yang menjadi tempat suci umat Islam, yang sekarang ini dikoyak oleh Zionis-Israel. Mereka para penjajah Zionis itu, berencana menghancurkan Masjidil Aqsha dan akan mengganti dengan kuil Sulaiman.
Jutaan rakyat Palestina terusir dari tanah air mereka. Jutaan lainnya mereka hidup dalam kondisi yang menyedihkan. Rakyat Palestina yang hidup di Gaza menghadapi embargo dan isolasi Israel dari waktu ke waktu, dan Israel sebagai penjarah dan penjajah menuntut rakyat Palestina mengakui hak eksistensi Israel. Inilah yang ditolak rakyat Palestina,sampai hari ini. Sementara itu, negara-negara Barat, terus memberikan dukungan kepada Israel. Di mana negara Zionis itu mempraktekan cara-cara yang pernah dipraktekkan rejim Apartheid di Afrika Selatan.
Israel didirikan melalui terror, intimidasi, perang, serta menggunakan cara-cara kekerasan yang tak pernah habis-habis. Sampai hari ini. Belum kering darah penduduk Gaza, yang dihancurkan oleh tentara Israel, tapi penduduk dunia, dan para pemimpin dunia, bungkam, termasuk Presiden Obama, yang menjadi pemimpin AS, dan mengaku negara paling demokratis dan menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia. Kebiadaban Israel telah mendapatkan legitimasi dunia, dan semua pemimpin dunia menutup mata terhadap kebiadaban dan kebrutalan Israel terhadap rakyat Palestina.
Bagaimana mungkin masyarakat dunia masih terus-menerus dapat dicekoki dengan doktrin dan propaganda Israel, yang menyatakan selalu bahwa Israel sebagai korban ‘kekejaman’ holocaust dari Nazi – Hitle. Sementara itu, faktanya sekarang yang melakukan kekerasan tak lain adalah Zionis Israel, secara telanjang. Masihkah masyarakat dunia akan terus menerus tertipu dengan propaganda Zionis-Israel, yang selalu menyebut dirinya sebagai korban kekejaman Nazi? Justru sekarang menjadi Nazi-Hitler, tak lain adalah Zionis-Israel itu sendiri?
Israel sejak sebelum menjadi sebuah negara, sudah melakukan kekerasan terhadap rakyat Palestina, mereka membentuk kelompok bawah tanah bersenjata, seperti Irgun, yang melakukan pembunuhan dan penghancuran rakyat Palestina. Tindakan biadab itu, tak pernah berhenti sampai hari ini. Perang terhadap rakyat Arab, berlangsung mulai tahun 1956, l967, 1973, 1982, 1982, 2009, yang semua dilakukan rejim Zionis-Israel dengan sangat kejam. Dan, jangan lupa semua kekejaman Israel, mendapatkan dukungan negara-negara Barat, seperti AS, Eropa, dan Canada, serta Rusia.
Sekarang, di ulang tahunnya yang ke 61, Presiden Barack Obama, memberikan ucapan selamat kepada Israel, yang merayakan hari ulang tahunnya, dan berbicara tentang perdamaian. Sementara itu, setiap hari, tanpa ada jeda, Israel terus memburu rakyat Palestina, membunuhi mereka, memenjarakan mereka, mengusir mereka, dan menghancurkan semua yang menjadi hak miliki rakyat Palestina.
Jangan lupakan rakyat Palestina. Wahai muslimin di seluruh dunia. Tanah Palestina dan Yerusalem itu, tak lain adalah warisan Khalifah Umar Ibn Khattab, dan membebaskannya dari pasukan Salib. (m/hrzt)