Sebagaimana diketahui PKR mendapat banyak kursi di distrik-distrik Penang dan Selangor, termasuk yang diraih oleh Nurul Izzah binti Anwar Ibrahim di Pematang Pauh Mertajam Penang maupun Wan Azizah binti Wan Ismail (isteri Anwar Ibrahim) di kawasan Pandan Selangor.
Diduga apabila tiba waktunya Anwar Ibrahim mendapatkan hak politik, Wan Azizah akan mundur dari keanggotaan parlemen distrik Pandan Selangor dan sekaligus mundur dari kursi Waperdam guna membuka jalan bagi Anwar Ibrahim. Anwar akan ikut pemilu sela di dapil Pandan Selangor yang diyakini dengan mudah bisa menang mendapatkan kursi yang ditinggalkan isterinya.
Dengan demikian Anwar akan menjadi Waperdam dalam masa transisi sampai Mahathir mengundurkan diri.
Bila sampai waktunya Anwar menjadi PM, maka kekosongan jabatan Waperdam diduga bakal diisi oleh wakil dari Partai Pribumi Bersatu darimama asal partainya Mahathir.
Di dalam Partai Pribumi ada tokoh orang kedua setelah Mahathir sebagai pendiri partai yaitu Muhyidin Yasin. Baik Anwar maupun Muhyidin adalah anak didik Mahathir ketika masih di UMNO.
Muhyidin Yasin adalah bekas Waperdam era Nadjib priode 2008-2016 yang kemudian dipecat karena mengkritik Nadjib dalam kasus 1MDB.
Anwar, Nadjib dan Muhyidin adalah sekutu generasi baru yang dipersiapkan Mahathir untuk memimpin Malaysia sejak tahun 1993.
Mahathir menyiapkan lapisan kedua untuk mengambilalih kepemimpinan Malaysia pasca dirinya.
Sejumlah anak muda yang dua generasi di bawahnya (rata2 berumur 20 tahun dibawah Mahathir), Anwar, Nadjib, Muhyidin, Thaib Muhammad, Muhammad Isa, dan Zahid Hamidi adalah generasi rekruitmen Mahathir diawal menjadi Presiden UMNO tahun 1981.