Ketiga, Kartu Pekerja Jakarta (KPJ) yang memberikan manfaat untuk naik bus Transjakarta gratis, mendapat pangan bersubsidi, jadi peserta JakGrosir, dan anak pemilik KPJ otomatis memperoleh KJP Plus. Keempat, Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ) yang memberikan manfaat finansial sebesar Rp 300.000/bulan dan telah diterima oleh 7.137 orang warga. Kelima, Kartu Lansia Jakarta (KLJ) yang memberikan manfaat finansial sebesar Rp 600.000/bulan dan telah diterima oleh 40.419 lansia. Keenam, bidang Pangan Murah, pemegang kartu bantuan sosial DKI bisa mendapatkan komoditas pangan senilai Rp 350.000 di pasar dengan hanya membayar sebesar Rp 126.000.
Selain itu, selama dua tahun lebih ini Anies juga telah melakukan Revitalisasi Trotoar di sejumlah jalan ibukota. Dari catatan Pemprov DKI Jakarta, trotoar yang sudah merevitalisasi sepanjang 134 kilomoter. Pemprov DKI bahkan menargetkan penambahan revitalisasi trotoar sepanjang 47 kilometer lagi.
Anies juga melakukan penataan di sektor Transportasi. Ia bahkan dengan sangat serius melakukan penyempurnaan atas integrasi antarmoda. Salah satunya dilakukan dengan peningkatan jumlah rute Transjakarta, dari 109 di tahun 2017 bertambah jadi 220 rute di tahun 2019. Jumlah armada juga bertambah dari 2.380 di tahun 2017, menjadi 3.548 armada di tahun 2019. Selain itu, moda transportasi di Jakarta juga menjadi semakin terintegrasi melalui program Jak Lingko, yang tersambung dengan dengan MRT dan LRT.
Anies pun melakukan pemerataan pembangunan dan revitalisasi fasilitas yang menjangkau hingga wilayah kampung melalui program Pengaspalan Jalan Kampung. Pengaspalan dilakukan dengan dilengkapi penambahan titik penerangan jalan umum (PJU) dengan tujuan untuk meningkatkan kelayakan infrastruktur di kampung-kampung Jakarta.
Fasilitas trotoar dan integrasi transportasi, semakin lengkap dengan keberadaan taman kota. Pemprov DKI telah mencanangkan program 60 Taman Maju Bersama (TMB) sejak tahun 2017 sampai tahun 2019, dengan target 200 Taman Maju Bersama hingga tahun 2022. Adapun prinsip dari TMB ini adalah kolaboratif, ramah anak dan multifungsi. Taman-taman yang tersebar di berbagai daerah di Jakarta ini juga menyediakan berbagai macam fasilitas, seperti lapangan olahraga, lapangan multifungsi, gedung serbaguna, gazebo, zona Apotik hidup, area senam hingga jogging track.
Anies juga memenuhi janji kampanyenya untuk memberi perlindungan bagi Perempuan dan Anak dengan membangun Fasilitas Pencegahan Kekerasan Perempuan dan Anak yang terdiri dari empat Rumah Aman, 19 pos pengaduan, aplikasi Jakarta Aman Siaga 112 yang bekerja sama dengan Polda Metro Jaya, Unit Reaksi Cepat 24 Jam, dan delapan Pusat Pelayanan Terpadu/PPT gratis.
Upaya Anies ini bahkan membuat Jakarta, pada tahun 2019, untuk pertama kalinya meraih predikat Kota Layak Anak dari lembaga internasional Save the Children.
Jujur harus diakui, selama dua tahun lebih menjabat, Anies telah banyak membawa perubahan untuk wajah Jakarta. Ia menggalang kerjasama dengan berbagai unsur masyarakat, termasuk kalangan pengusaha. Terakhir adalah kerjasamanya dengan Datok Tahir, bos Mayapada grup, guna memberi gerobak usaha untuk para pedagang kecil.
Bahkan anak-anak tidak luput dari perhatian Anies. Untuk meningkatkan gizi anak-anak, Pemprov DKI Jakarta memiliki program Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) yang diluncurkan pada tahun 2018, dengan jumlah jangkauan 144.223 anak di 456 sekolah di seluruh Jakarta. Adapun harga paket makanan senilai Rp10.890 per anak, dan diberikan setiap hari di sekolah.
Anies pun memperhatikan kesejahteraan para guru, utamanya guru pendidikan usia dini (PAUD). Karena itu, Pemprov DKI kemudian menyalurkan Dana Hibah Guru PAUD yang disalurkan melalui Himpunan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (Himpaudi). Sampai bulan September 2019, sudah 5.702 guru yang menerima dana hibah dengan besaran Rp 500 ribu per orang per bulan. Pemprov DKI Jakarta juga telah menganggarkan Rp40,3 miliar di APBD-Perubahan.