Topan Malapetaka tersebut mungkin keterkaitan mereka dengan berbagai tindak pidana korupsi, kejahatan pembunuhan terhadap ratusan demonstran memprotes hasil Pilpres 2019 di depan kantor Bawaslu dan dugaan kematian 894 anggota KPPS secara tidak wajar dan sebagainya.
Yang lebih mengerikan lagi indikasi pembunuhan berencana aparat kepolisian atas 6 pemuda Laskar FPI yang terkenal dengan Peristiwa KM50 yang terjadi 7 Desember 2020.
Topan Malapetaka akan lebih dahsyat lagi akan menimpa lawan politik Anies jika terbukti atas dugaan pengkhianatan terhadap negara berupa membuat undang-undang untuk kepentingan diri, keluarga dan Oligarki serta menyerahkan rahasia negara kepada negara asing/aseng melalui transaksi pembangunan IKN, dengan imbalan tertentu misalnya.
Perkara-perkara hukum di atas tampaknya menghantui pemikiran lawan-lawan politik Anies, sehingga Tito Karnavian diduga menebar teror terhadap calon Presiden 2024.
Masyarakat luas tentu dengan mudah menebak kemana anak panah teror sang Mendagri diarahkan. Tentulah Anies Baswedan yang menjadi sasarannya. Sedangkan terhadap Prabowo dan Ganjar sangat kecil kemungkinannya, karena mereka 11/12 dalam ideologi, pemikiran dan perilaku.
Gertak Sambal
Pertanyaan penting berikutnya ialah : Benarkah ancaman tersebut serius, atau hanya gertak sambal belaka?
Menurut hemat penulis, berdasarkan watak kebanyakan rakyat Indonesia, itu hanya gertak sambal dan tidak lebih dari itu. Kecuali mereka sudah kehilangan alam bawah sadar seperi yang dialami Ferdy Sambo saat menghabisi Yosua beberapa tahun lalu.
Pembunuhan Yosua saja telah menghasilkan gempa bumi nasional. Apalagi pembunuhan Anies Baswedan yang memiliki pencinta puluhan juta orang. Bisa-bisa Indonesia dilanda tsunami people power melebihi 1998 saat menjatuhkan penguasa Orba yang berkuasa selama 32 tahun.
Ancaman terhadap Anies setara dengan saat Jokowi katakan di tangannya ada semua data intelijen terkait parpol.
Banyak kalangan mengartikan ungkapan Jokowi itu hanya sebuah gertakan terhadap partai-partai yang tidak ikut loyal kepadanya dan koalisi besutannya, yakni Koalisi Indonesia Maju, karena Jokowi memiliki kartu trufnya.
Akhirnya 9 partai besar dan gurem dengan pimpinannya bertekuk lutut pada anak Jokowi, sampai ada yang terkenal cerdas dan berani dalam panggung akademik dan politik berbusa-busa memuja dan memuji Prabowo dan Gibran.
Tantangan Besar Yang Pasti Dihadapinya
Menurut hemat penulis, tantangan pasti dihadapi Anies ialah :
1. Sebelum Pemilu terjadi, Anies telah dan akan dihadang terus dengan berbagai cara agar tidak bisa jadi Capres 2024.
Pertanyaannya ialah : Apakah akan berhasil? Untuk sementara belum, karena Anies dan pasangannya berhasil menjadi Capres No urut 1 untuk Pemilu 2024
Namun demikian, para elite dan pendukung Anies (pasangan Amin) harus tetap waspada dan mengamati perkembangan sampai 14 Pebruari 2024.
Jika foto paslon Amin berhasil ditusuk dan berhasil dimasukkan para pemilihnya ke dalam kotak-kotak kardus 14 Pebruari 2024 yang akan datang, maka Anies dan pasangannya, Cak Imin, benar-benar telah lolos mengikuti Pilpres 2024.
2. Masalah berikut yang sangat rawan justru pascapemilu 2024. Apakah pasangan Amin sudah aman dari hadangan-hadangan berikutnya? Menurut banyak kalangan pasti belum karena akan menghadapi kasus kecurangan Pemilu yang terendus sedang disiapkan.
Mungkinkah terjadi di sebua negara besar yang mengklaim negara demokrasi seperti Indonesia yang sudah merdeka 78 tahun?
Jawabannya, sangat mungkin. Karena catatan sejarah Pemilu di Indonesia sangat kelam dan penuh kecurangan.
Di Orde lama, panggung politik nasional diobok-obok PKI dan Presidennya yang pro PKI. Namun demikian Pemilu pertama tahun 1955 terlaksana dengan jurdil, kendati tingkat buta huruf mencapai 86%.
Di zaman Orde Baru lebih parah lagi sehingga dapat berkuasa selama 32 tahun.
Tak heran di zaman Orba, Golkar sebagai Partai Berkuasa selalu menang dengan suara fantastik, yakni di atas 80%. Kenapa bisa terjadi seperti itu? Jawabannya mudah yakni, CURANG.
Skenarionya mirip di philipina. Yg pasti jika itu trjadi akan ada perlawanan rakyat thd rezim. Akan ada oertumpahan darah lbh besar dari di timur Tengah.