Anggaran Sumur Resapan Dihabisi DPRD, Jakarta Nggak Boleh Keluar dari Banjir?

Jika anda dulu berbecek-becek ketika masuk pasar induk Cipinang, sekarang sudah mulus dan bersih. Jika dulu ada hujan, pasar Cipinang banjir, sekarang anda gak akan ketemu lagi banjir di sana. Padahal, hujan dua hari gak berhenti.

Pasar Cipinang telah menginisiasi membuat sumur resapan. Hasilnya? Sukses! Banjir lenyap. Dari mana dananya? Sumur resapan Pasar Cipinang menggunakan dana APD (Anggaran Penyertaan Modal Pemprov DKI).

Bahkan, melalui CSR-nya, Food Station juga memberi bantuan tiga alat “Bor Sumur Resapan” ke Pemkot Jakarta Timur. Langkah ini bisa diikuti oleh perusahaan-perusahaan lain di Jakarta. Kalau semua perusahaan keluarkan sebagian CSR-nya untuk sumur resapan, ini signifikan untuk menghalau banjir di Ibu Kota.

Jangan menyerah dengan ganjalan yang dilakukan oleh DPRD DKI. Banjir di Jakarta sudah jadi problem sejak zaman Belanda. Harus diatasi, meski tanpa anggaran dari APBD DKI.

Biarkan warga Jakarta, juga rakyat Indonesia yang menilai. Siapa yang berupaya mengatasi banjir di Ibu Kota? Dan siapa yang ingin Jakarta tetap banjir? Orang waras tahu itu.

*(Pengamat politik dan pemerhati bangsa)