Eramuslim.com – Saya searah pendapat dengan berbagai kalangan yang menyatakan bahwa partai Demokrat adalah partai yang patut dipertanyakan komitmennya kepada siapa berkoalisi. Dan tidak kurang pula yang menilai bahwa niatan berkoalisi Demokrat dengan Koalisi Adil Makmur hanyalah sebatas formalitas politik tanpa keseriusan utuh untuk memenangkan Prabowo – Sandiuno di kancah Pilpres 2019.
Penilaian itu bukanlah penilaian hayal-hayal, namun bisa saja menjadi suatu kebenaran jika di ukur melalui ulah-ulah kontoversial Andi Arief sebagai wakil Sekjen Partai Demokrat yang seringkali menjadi bahan pemberitaan media massa, yang jelas mengganggu keterpilihan Paslon 02 sepanjang masa kampanye.
Itupun belum pada kader Demokrat yang keluar dari rel koalisi seperti Soekarwo mantan Gubernur Jawa Timur yang di anggap paling berpengaruh dalam memetakan suara di Jawa Timur, yang di mana Jawa Timur adalah provinsi penentu suara nasional. Belum lagi sederet nama-nama kader berpengaruh Demokrat lainnya yang membelot mendukung petahana sekaliber Lukas Enembe, Tuan Guru Bajang, Deddy Mizwar, serta beberapa struktur Demokrat di beberapa daerah yang seolah tidak sungkan-sungkan untuk deklarasi mendukung petahana Jokowi.