Mereka menekankan bahwa mereka memprotes keras teori kaum Zionis mengenai sebuah bangsa tanpa teritori, sebab mereka memiliki keyakinan jika kaum Zionis tetap melancarkan aksinya maka seluruh warga Yahudi akan dicap sebagai kaum yang anarkis; dan isu ini akan melibatkan agama.
Para penandatangan surat tersebut juga menyatakan bahwa mereka tidak setuju jika bangsa Yahudi yang bermukim di Palestina diberi hak politik dan ekonomi khusus sebab hal tersebut bertentangan dengan prinsip kesamaan derajat bagi seluruh umat manusia. Pemberian hak khusus ini dikhawatirkan hanya akan memicu konflik antara warga Yahudi di Palestina dengan warga negara Palestina yang berasal dari ras yang berbeda.
Prediksi dan kata-kata yang disampaikan oleh warga Yahudi non-Zionis tersebut dapat dibuktikan pada saat ini, berbagai peristiwa mengenaskan dan huru-hara terus terjadi di Palestina. Beberapa tahun kemudian pendapat mereka disuarakan kembali oleh sebuah organisasi Yahudi relijius, Friends of Jerusalem (Naturei Karta). Dalam sebuah iklan yang memenuhi 12 lembar halaman New York Times mereka menyerukan bahwa negara Israel adalah negara yang tidak punya legitimasi. Negara ini didirikan melalui sebuah pengingkaran terhadap ajaran Yahudi dan Taurat, serta merupakan sebuah penghinaan bagi kaum Yahudi Ortodoks.[em]
Referensi: Rotschild Dynasti (DR. John Coleman, Change Publication)