Ada beberapa pernyataan penting yang dapat disarikan dari buku karangan Laqueur:
Zionisme pada awalnya bukanlah gerakan yang didukung oleh warga negara Amerika Serikat keturunan Yahudi.
Warga negara Amerika Serikat keturunan Yahudi pada mulanya tak peduli akan peperangan yang terjadi di Eropa.
Brandeis bukanlah seorang pemeluk agama Yahudi yang taat.
Gerakan Zionis sebelum Brandeis hanyalah sebuah gerakan Sosialis East Side Bolshevik yang tidak memasukkan unsur keagamaan. Ketika kita menyebutkan kata Yahudi Zionis, konteksnya akan mirip dengan kata “Kristen Rusia.”
Sebagian besar warga Amerika Serikat keturunan Yaudi pada awalnya tidak tertarik untuk berimigrasi ke Israel sampai Brandeis memikat mereka dengan propagandanya. Sebenarnya mereka tidak pernah menganggap Palestina sebagai “tanah air” mereka, sebab mereka percaya bahwa Negara Yahudi tidak akan terbentuk kecuali ketika Sang Juru Selamat telah kembali.
Dengan pandangan objektif dan itikad baik saya terhadap bangsa Yahudi, saya menelusuri ribuan halaman yang menuliskan tentang kisah hidup Brandeis. Hasil penelusuran saya mengungkapkan bahwa Brandeis sama sekali tidak pernah berubah menjadi sosok yang relijius. Satu-satunya hal yang berhasil saya temukan adalah De Haas telah mengubah sosok Brandeis menjadi seorang Zionis sejati.
Dan Zionisme adalah sebuah gerakan politk, bukan agama. Dan sejak saat itu Brandeis menjelma menjadi pengikut yang jauh lebih fanatik dibandingkan St. Paul dan agama Kristen yang dipeluknya. Brandeis pun akhirnya duduk sebagai presiden sementara the World Federation of Zionist, sebuah organisasi politik non keagamaan dan non-Yahudi.
Mungkin peristiwa paling bersejarah yang pernah diikuti oleh keluarga Rothschild adalah “Deklarasi Balfour,” sebuah tonggak yang menandai berdirinya Negara Israel di tanah Palestina, yang telah menjadi harapan kaum Zionis selama bertahun-tahun, Namun hingga tahun 1914 tak ada kemajuan apapun yang diraih oleh kaum Zionis.