“Dia tidak pernah mau menerima pembayaran dari pasien. Tak jarang dia justru membayar pembelian obat yang yang dibutuhkan oleh pasien,” kata Abdidalem Pariwisata Pura Mangkunegaran Solo, Mas Ngabehi Joko Pramodyo.
Dokter Oen juga pernah memberikan puluhan benda pusaka ke Keraton. Yang unik, banyak dari benda-benda yang diberikan pasiennya. Padahal dokter Oen sudah menolak, namun mereka tetap memaksa untuk memberikannya sebagai hadiah.
Pura Mangkunegaran memberikan gelar Kandjeng Raden Toemenggoeng (KRT) Hario Obi Darmohoesodo pada 11 September 1975. Pemerintah Indonesia juga menganugerahkan Satya Lencana Bhakti atas jasa-jasa dokter Oen Boen Ing pada tanggal 30 Oktober 1976. Padahal Dokter Oen tak pernah minta apa-apa atas semua jasa yang dilakukannya.
Tanggal 30 Oktober 1982, Dokter Oen meninggal dunia dalam usia 79 tahun. Sosoknya terus diingat sebagai seorang pejuang kemanusiaan bagi semua golongan. Puluhan ribu orang mengantarkan jenazahnya untuk dikremasi. Itu pesan terakhirnya. Dokter Oen tak mau kelak nisannya dikultuskan oleh masyarakat.[sumber: merdeka]