Kisah Bermula
Semua agama langit di dalam kitab-kitab sucinya selalu memuat fragmen Adam dan Hawa (atau Eva) yang terusir dari Surga (Eden) sebagai awal muasal keberadaan manusia di bumi. Di dalam kitab suci Al-Qur’an surah Al-Baqarah dan beberapa surah lainnya, kisah tentang Adam dan Siti Hawa ini dimuat. Bahkan Ibnu Abbas meriwayatkan jika terusirnya Adam dan Hawa dari Surga diikuti oleh Iblis dan Ular.
Literatur Barat yang berpegangan pada Injil kitab Genesis (Kejadian), menyebutkan jika Adam dan Hawa memakan buah Apel atas bujukan iblis sehingga diusir dari Eden. Kelak di kemudian hari, simbol buah Apel yang tergigit akan menjadi salah satu simbol terpopuler di dunia. Salah satunya dipopulerkan oleh Macintosh, di mana komputer keluaran pertamanya dihargai sejumlah 666 dollar! Tentang sejarah simbol Apel dan kisah Apple-Macintosh dengan harga 666 dollarnya akan dibahas kemudian dalam rubrik baru eramuslim tentang Simbologi.
Di bumi, Adam dan Hawa beranak pinak, dan seiring jalannya waktu, akhirnya anak cucunya menyebar ke berbagai permukaan bumi. Sebagai manusia beriman, Adam dan Hawa berupaya agar anak cucunya menjalani hidup dengan lurus, mengikuti jalan ketauhidan, dan hanya menyembah kepada Allah Swt. Namun di sisi lain, iblis juga tidak tinggal diam. Sepanjang waktu iblis selalu mencari celah agar anak-cucu Adam bisa menjauhi ketauhidan dan menjadi bagian dari kelompok pengikutnya.
Waktu terus bergulir, bumi terus berputar dan siang serta malam silih berganti. Dari bulan, tahun, hingga bilangan abad. Akhirnya anak cucu Adam telah menyebar ke berbagai belahan bumi. Dan selaras dengan sunnatullah, ada yang tetap dalam keimanannya dan ada pula yang ingkar. Ada segolongan manusia yang tetap memelihara ketauhidan di dalam hatinya, dan ada pula yang mencari tuhan-tuhan lain selain Allah azza wa jalla. Yang terakhir ini adalah mereka yang tertipu oleh bujuk rayu iblis sebagaimana Adam dan Hawa pernah tertipu di Surga.
Entah pada tahun keberapa sebelum masehi, dari berbagai peninggalan purba yang diketemukan oleh para arkeolog di masa sekarang, diketemukan fakta jika pada suatu massa manusia-manusia di bumi ini telah memiliki sistem kepercayaan yang nyaris serupa yaitu melakukan penyembahan terhadap Ular dan Matahari. Ritual penyembahan terhadap Ular bisa ditemui di Mesir Kuno seperti yang terdapat di bagian depan mahkota para Firaun dan juga kisah di dalam Al-Quran tatkala Musa a.s. ketika melawan pasukan penyihir Firaun.