Tidak ada bukti bahwa para Templar sendiri ini pernah memberi perlindungan kepada peziarah, tetapi sementara itu kita segera menemukan bahwa terdapat bukti yang meyakinkan bahwa mereka memang melakukan penggalian yang intensif di bawah reruntuhan Kuil Herod…
The Hiram Key bukan satu-satunya yang berpendapat demikian. Peneliti Perancis, Gaethan Delaforge dalam karyanya juga membuat kesimpulan yang sama: Tugas sebenarnya dari sembilan ksatria itu adalah melakukan penyelidikan di daerah tersebut untuk mendapatkan berbagai barang peninggalan dan naskah yang berisi intisari dari tradisi-tradisi rahasia Yahudi dan Mesir kuno.
Pandangan ini bersandar pada temuan seorang peneliti, Charles Wilson, yang melakukan riset arkeologis di lokasi bekas reruntuhan Haikal Sulaiman pada akhir abad ke-19. Setelah mempelajari lokasi bekas markas para Templar, Wilson menemukan seperangkat alat eskavasi dan jejak-jejak upaya penggalian yang pernah dilakukan para Templar di lantai kamar-kamar tidurnya. Perangkat eskavasi ini berasal dari tahun yang sama ketika para Templar masih tinggal di tempat tersebut. Beberapa simbol yang biasa terdapat dalam ordo ini juga dijumpai.
Sekarang, perangkat alat-alat tersebut masih bisa dijumpai di dalam koleksi Robert Brydon yang secara khusus mengumpulkan arsip dan segala sesuatu yang sangat luas tentang keberadaan para Templar. (Bersambung/ Rizki Ridyasmara)