Sadis nan Bengis
Profesor sejarah abad pertengahan dan arkeologi Universitas Florida, Florin Curta mengatakan tak banyak informasi mengenai keberadaan Vlad III selama 1448-1456, atau setelah didepak lagi dari Wallachia oleh Vladislav II.
Tetapi Vlad III diyakini bolak-balik bermain dua kaki dalam konflik Ottoman dan Hungaria. Hingga akhirnya, ia seutuhnya menyetop hubungan dengan Ottoman.
Bran Castle, lokasi yang dianggap masyarakat Rumania sebagai kastil drakula. (AFP/DANIEL MIHAILESCU) |
Pemutusan hubungan tersebut membuat Vlad III mendapat dukungan militer dari Raja Ladislaus V Hongaria yang ternyata juga tak menyukai musuh Vlad III, Vladislav II.
Ketenaran Vlad III baik secara politik dan militer semakin santer bersamaan dengan kejatuhan Konstantinopel ke Kesultanan Ottoman pada 1453. Dengan kejatuhan ibukota Romawi Timur tersebut, Kesultanan Ottoman siap untuk menginvasi Eropa melalui upaya merebut Hungaria pada 1456.
Pada saat itulah, Vlad III berangkat ke daerah asalnya untuk membunuh Vladislav II dan menjadi penguasa dari Wallachia.
Setelah berhasil menyingkirkan Vladislav II, Vlad III yang sudah memiliki dendam terhadap Ottoman sejak muda, mendeklarasikan diri melawan kekhalifahan Islam tersebut. Kebijakan pertamanya adalah menghentikan pembayaran upeti tahunan kepada Sultan Ottoman.
Meski kebijakan ini membuat ia terlihat baik di mata warganya, Vlad III sesungguhnya juga amat sadis.
Demi memperkuat posisi sebagai penguasa Wallachia, Vlad III konon mengundang para bangsawan di wilayah tersebut ke dalam sebuah perjamuan makan malam. Para bangsawan tersebut memiliki riwayat saling berebut kekuasaan sekaligus berpotensi menjadi lawan Vlad III.
Namun dalam perjamuan tersebut, Vlad III justru membantai seluruh tamunya itu dengan menusuk dan menancapkan tubuh mereka hidup-hidup ke tiang pancang.
Penyiksaan dari Vlad the Impaler dengan cara menusuk dan menancapkan tubuh targetnya hidup-hidup ke tiang pancang. (Pauk using CommonsHelper via Wikimedia Commons (CC-PD-Mark)) |
Anggota keluarga para bangsawan turut ditusuk hingga menggantung demi mencegah terjadinya pemberontakan di bawah otoritasnya.
Vlad III konon juga menusuk puluhan pedagang Saxon di Kronstadt atau yang sekarang dikenal sebagai Braşov, Rumania karena dianggap pernah bersekutu dengan bangsawan. Selama berkuasa, Vlad III diperkirakan telah menusuk 40 ribu hingga 100 ribu orang.