Netanyahu “Ribut” dengan Menteri Sendiri, Tanda Kabinet Israel Runtuh?

eramuslim.com – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terlibat perselisihan dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant pada Senin (12/8) soal menangani agresi di Jalur Gaza, Palestina.

Gallant meremehkan tujuan Netanyahu mencapai kemenangan total atas Hamas.

“Itu adalah omong kosong,” kata Menhan Gallant itu ke anggota parlemen saat pengarahan keamanan pribadi.

Pernyataan tersebut lalu dikutip media Israel menjadi sebuah laporan. Netanyahu lantas mencak-mencak.

“Saat Gallant mengadopsi narasi anti-Israel, ia merusak peluang tercapainya kesepakatan pembebasan sandera,” demikian rilis resmi kantor PM Israel, dikutip New York Times.

Kemenangan atas Hamas dan pembebasan sandera, lanjut rilis itu merupakan “arahan yang jelas” dari Netanyahu dan kabinet.

“Dan itu mengikat semua orang, termasuk Gallant,” demikian pernyataan tersebut.

Sebelum ribut-ribut ini, Gallant berulang kali berselisih dengan Netanyahu.

Pada Mei lalu, Menhan Israel itu sempat mengatakan tak ada rencana pascaperang untuk mengatur Gaza. Kondisi semacam ini bisa memaksa pasukan Zionis melakukan pendudukan permanen.

Jika itu dilakukan, kata Gallant, akan banyak memakan korban jiwa tanpa tujuan jelas.

Gallant juga sempat meminta pemerintah Netanyahu menangguhkan usulan perombakan sistem peradilan setelah demo besar-besaran pada 2023.

Teguran publik Netanyahu ke Gallant kali ini menjadi sinyal baru keretakan kabinet Israel.

Netanyahu sebelumnya berselisih dengan politikus sayap kanan sekaligus Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir soal Gaza.

Kabinet Netanyahu juga tampak goyah setelah Menteri Kabinet Perang Benny Gantz mundur.

Selain itu, perselisihan PM Israel dengan menterinya muncul saat Timur Tengah di ambang perang usai kematian bos Hamas Ismail Haniyeh di Teheran.

Iran menuding Israel menjadi dalang pembunuhan itu dan bersumpah akan menghukum serta membalas dengan keras.

 

(Sumber: Cnnindonesia)

Beri Komentar