eramuslim.com – Jumlah kasus Covid 19 baru di China meningkat hampir dua kali lipat. Pasien yang dikonfirmasi terkena virus kebanyakan dari Hebei, provinsi di sekitar Beijing yang kini mulai membatasi perjalanan setelah mendeteksi 20 kasus awal pekan ini.
Mengutip Al Jazeera, Hebei menyumbang 51 dari 52 kasus baru Corona yang ditularkan secara lokal dan dilaporkan oleh Komisi Kesehatan Nasional pada hari Kamis (7/01/2021). Media pemerintah melaporkan bahwa 50 dari kasus tersebut terjadi di ibu kota provinsi Hebei, Shijiazhuang, sebuah kota berpenduduk 11 juta orang sekitar 300 kilometer (200 mil) selatan Beijing.
Pihak berwenang di provinsi itu telah melakukan sejumlah hal untuk mengurangi penyebaran virus, seperti menutup sekolah, melarang kerumunan, dan menghentikan sementara layanan bus dan kereta. Menurut surat kabar milik pemerintah, China Daily, sejauh ini sekitar dua juta sampel telah dikumpulkan dari penduduk dan 600.000 telah diuji.
Total kasus COVID-19 baru di seluruh China mencapai 63 kasus, dibandingkan dengan 32 kasus yang menjadi jumlah tertinggi dalam satu hari sejak bulan Juli. Jumlah pasien Corona tanpa gejala juga naik menjadi 79 dari total 64 pasien.
Jalan raya utama menuju Shijiazhuang telah ditutup dan perjalanan bus antar kota dihentikan dalam upaya untuk mencegah penyebaran virus ke luar kota. Surat kabar Global Times yang dikelola pemerintah melaporkan bahwa tiket kereta api dari Hebei ke Beijing tidak lagi dijual.
China telah mengambil tindakan agresif untuk membasmi setiap kelompok kasus baru dan mencegah gelombang kedua wabah, di mana Corona pertama kali dimulai di pusat kota Wuhan akhir tahun lalu. Pihak berwenang akhirnya menutup kota dan provinsi sekitarnya karena bahaya virus yang semakin meningkat.
Hingga saat ini, jumlah keseluruhan kasus Covid 19 yang dikonfirmasi di daratan China mencapai 87.278, sementara jumlah kematian tetap tidak berubah di angka 4.634. (detik)