Negara Bagian Victoria Melarang Penggunaan “Kaffiyeh” Palestina di Parlemen

Eramuslim.com – Negara bagian Victoria di Australia hari Rabu memutuskan bahwa anggota parlemen tidak boleh mengenakan syal “Kaffiyeh” – simbol identitas Palestina – di Parlemen, lapor BBC.

Para pemimpin Partai Hijau menuntut penjelasan setelah anggota parlemen dari partai tersebut diminta untuk melepas Kaffiyeh mereka.

Dalam keputusan bersama, kedua Gedung Parlemen Victoria mengatakan jilbab adalah simbol “politik” yang tidak diperbolehkan bagi anggota parlemen untuk memakainya.

Keputusan ini menjadikan badan legislatif Victoria sebagai salah satu dari sedikit badan legislatif di dunia yang menerapkan larangan tersebut.

Ketua majelis tinggi, Shaun Leane pada hari Rabu meminta empat anggota parlemen Partai Hijau yang mengenakan Kaffiyeh untuk tidak melakukan hal tersebut.

Pemimpin Partai Hijau Ellen Sandell meminta klarifikasi apakah itu larangan satu kali atau larangan permanen. “Peralatan politik dan lencana tidak diperbolehkan di aula. Keputusan saya tetap berlaku,” kata ketua majelis rendah, Maree Edwards.

Namun Sandell berpendapat bahwa anggota parlemen mengenakan pakaian untuk menunjukkan dukungan terhadap berbagai tujuan, “yang semuanya bisa dikatakan bersifat politis”.

“Seorang Anggota Parlemen saat ini memakai pin kuning, yang oleh sebagian orang dianggap sebagai dukungan terhadap tentara ‘Israel’. Yang lain memakai lencana pelangi,” kata Sandell.

Ketua DPR menolak berkomentar dan mengatakan klarifikasi lebih lanjut dapat diminta dari kantornya.

Anggota parlemen David Southwick dilaporkan menyambut baik larangan tersebut, dan mengatakan kepada outlet berita lokal bahwa pin kuning yang dikenakannya, yang dikenakan untuk mendukung sandera Israel di Gaza, “tidak sebanding”.

Anggota Parlemen dari Partai Hijau kemudian menggunakan media sosial untuk memprotes larangan tersebut.

Sampai hari in, setidaknya 35.456 warga Palestina telah gugur dalam agresi ‘Israel’ yang sedang berlangsung di Gaza sejak 7 Oktober, kata Kementerian Kesehatan wilayah yang terkepung pada hari Minggu.

Pernyataan kementerian yang dikutip kantor berita Anadolu juga menyebutkan 79.476 orang lainnya terluka akibat serangan tersebut.

Diketahui, sejak agresi zionis, kain kaffiyeh Palestina seolah menjadi kain paling ‘menakutkan’ di Barat.

(Hidayatullah)

Beri Komentar