Eramuslim.com – Yusuf Mansur menjelaskan kronologis beredarnya pesan suara yang menyatakan dukungan kepada pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin pada pilpres 2019 mendatang.
Yusuf menampik pernyataan yang menyebutkan bahwa dukungan dirinya karena adanya kontrak dengan pihak Istana.
“Enggak dong. Kalau dilihat dari voice note asli kan saya tidak membawa santri dong. Kalau santri kan urusannya sama wali santri. Saya tahu kalau santri urusannya sama wali santri. Sehingga saya katakan, santri gak usah dibawa.” kata YM dalam Dialog Inews TV, Ahad (9/9/18) pagi.
Yusuf menjelaskan, yang dibawa hanya guru dan staff yang berjumlah sekitar 1500-an orang.
“Yang dibawa itu kita-kita, saya dengan sekitar 1500-an karyawan-karyawati staff pengajar, ustadz/ustadzah di Darul Qur’an.” lanjutnya.
Pesan suara tersebut, lanjut Ustadz Yusuf, merupakan sebentuk kegembiraan karena adanya sosok yang merepresentasikan tokoh Islam pada pilpres 2019 mendatang.
“Sekali saya bilang, euforianya ini, sekali lagi, karena ada sosok Islam. Saya gak mikir, gak mikir panjang, gak mikir apa-apa. Dan inget, itu dialog, dialognya internal.” katanya.
Pimpinan Darul Qur’an ini mengaku tidak menyesal menyesal dengan beredarnya pesan suara internal tersebut karena percaya adanya maksud dan hikmah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Fakta di Lapangan
Dalam pesan suara yang beredar, YM disebutkan mengerahkan staff Darul Qur’an untuk hadir di KPU saat pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin mendaftarkan diri. Faktanya, hal tersebut tidak dipaksakan oleh YM sehingga tidak ada satu pun perwakilan Darul Qur’an yang hadir.
“Terjadi gak baris-berbaris di KPU? Gak ada kan! Saya hadir tidak? Tidak ada. Apa ada atribut Darul Qur’an di sana? Tidak ada.” tegas YM. [tarbawia]