Dari pengamatannya, pakar hukum tata negara itu mengemukakan, dalam tiga tahun terakhir, umat Islam sama-sama merasakan di era kebebasan yang luar biasa, dimana orang leluasa menista dan merendahkan Islam melalui berbagai media. Sementara, sebutnya, tidak terlihat ada upaya-upaya dari penguasa untuk memberikan edukasi dan menghentikannya.
“Pemerintahan yang tidak simpati kepada Islam, jangan diharapkan akan bersikap adil dan mengayomi Islam dan umatnya,” kata Yusril.
Karena itu, Yusril mengajak umat Islam untuk membangun kesadaran bersama, agar umat Islam perlu memiliki kekuatan politik Islam yang signifikan, sehingga arah politik umat ke depan bersifat lebih Islami. Karena bila kekuatan politik Islam semuanya tenggelam, kata Yusril, benteng untuk menjaga Islam dan juga menjaga Negara Kesatuan RI akan pupus. [swamedium]