YLKI dan 6 lembaga swadaya masyarakat bidang pendidikan, mencanangkan program bulan pengaduan pendidikan sejak bulan Mei sampai dengan Juli 2006, untuk mengumpulkan keluhan masyarakat mengenai persoalan dalam bidang pendidikan.
Hal tersebut disampaikan Ketua YLKI, Husna Zahir dalam jumpa pers di kantor YLKI Jakarta, Selasa (2/03).
"Bulan pengaduan pendidikan ini akan berakhir sampai bulan Juli. Pada saat penerimaan murid baru, karena pada saat itu pula banyak sekali masalah, yang akan dialami oleh masyarakat, " jelasnya.
Ia menyatakan, untuk keberhasilan program bulan pengaduan pendidikan diperlukan adanya sikap keterbukaan dari pihak penyelenggara pendidikan, partisipasi aktif dari orangtua murid, serta kemudahan akses bagi orangtua murid untuk berkomunikasi dengan pihak penyelenggara pendidikan.
Menurutnya, masalah pendidikan yang dihadapi saat ini, menyangkut persoalan makro dan mikro. Lebih lanjut ia menyatakan, akses untuk memperoleh pendidikan sebagaimana tercantum dalam UUD 45 merupakan hak konstitusional setiap warga negara, dan itu dijamin oleh negara. Namun, realita yang terjadi justru sebaliknya, semakin lama, akses untuk memperoleh pendidikan semakin sulit diperoleh oleh sebagian masyarakat.
"Meskipun Pemerintah sudah mencanangkan program pendidikan 9 tahun, tapi kenyataannya untuk melampaui 6 tahun saja, setengah mati, " ujarnya.
Oleh karena itu, YLKI dan LSM peduli pendidikan menuntut Pemerintah untuk lebih optimal memberikan jaminan pembiayaan pendidikan terutama dalam program pendidikan dasar 9 tahun. (Novel/Travel)