Eramuslim.com – Tragedi pembakaran masjid yang berawal dari pembubaran paksa Sholat Idul Fitri di Tolikara yang dilakukan massa GIDI (Gereja Injili Di Indonesia) sangat disesalkan banyak pihak.
Sumber kepolisian menyebutkan, insiden itu terjadi sekitar pukul 07.00 WIT di mana saat itu tengah berlangsung salat Idul Fitri 1436 H di lapangan Makoramil 1702-11 distrik Karubaga, Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua. Salat Id dipimpin Ustaz Junaedi.
Pukul 07.00 WIT saat Jamaah muslim akan memulai Salat Id, Pdt. Marthen Jingga dan sdr. Harianto Wanimbo menggunakan megaphone berorasi meminta umat Islam tidak melaksanakan Salat Id di ruang terbuka. Namun larangan ini tidak diindahkan. Umat Islam tetap menjalankan sholat Idul Fitri.
Saat memasuki Takbir ke 7 Salat Id, sekelompok massa dari Pdt. Marthen Jingga dan sdr. Harianto Wanimbo mulai berdatangan dan melakukan aksi pelemparan batu. Saat aparat berusaha membubarkan massa, namun massa semakin bertambah dan melakukan pelemparan batu kepada aparat keamanan. Massa lalu melakukan aksi pembakaran kios, rumah dan masjid Baitul Muttaqin. Terdata 38 rumah dan 63 kios terbakar, termasuk masjid Baitul Muttaqin, serta 153 jiwa mengungsi.
Sempat beredar simpang siur, masjid atau mushola yang dibakar? Beberapa media nasional menyebut mushola. Bahkan Luhut Panjaitan menyebutkan jika bukan mushola yang dibakar melainkan kios. Kebenaran akhirnya hadir, dan memang masjid umat Islam yang diserang dan dibakar. Papan nama Masjid Baitul Muttaqin di reruntuhan.
Kini, beberapa lembaga kemanusiaan Umat Islam sedang menggalang dana untuk membangun kembali Masjid Baitul Muttaqin, masjid satu-satunya di Karubaga, ibukota Kabupaten Tolikara.
“Insyaallah Mesjid Darul Muttaqin yang kalian bakar akan kami bangun kembali. Pertolongan Allah itu dekat T_T . Damailah Negeriku,” tulis @BsmiJayawijaya yang salah satu relawannya ikut Sholat Ied saat tragedi pembakaran masjid itu terjadi.
Donasi untuk pembangunan kembali Masjid Karubaga, Tolikara – Papua, Bank BRI No Rek 031101000688300 a.n BSMI Cab.Jayawijaya.
Sampai pagi ini, sudah terkumpul donasi sebesar Rp 142,5 juta via BSMI Jayawijaya.(rz/pkspiyungan)