Yang Bikin Bengkak Anggaran DKI Itu Penguasa Sebelum Anies-Sandi

Menurut Sekretaris Dewan Muhammad Yuliadi, koefisien ini dihitung berdasarkan jumlah orang serta frekuensi kunjungan yang naik tiga kali lipat dari 2017. Jika biasanya masing-masing komisi, Badan, dan Panitia Khusus (Pansus) mendapatkan jatah kunjungan satu kali setiap bulan, perubahan sekarang jumlahnya meningkat tiga sampai empat kali per bulan.

“Kalau kita lihat, kan, bisa 3 kali lipat. Yang ke Indonesia bagian timur angkanya lebih tinggi. Frekuensinya yang biasa 3 hari bisa jadi 4 hari,” tambah Yuliadi.

Hal ini, lanjut Yuliadi, diusulkan bersama dalam rapat antara SKPD dan anggota DPRD berdasarkan rencana kerja tahunan yang diusulkan oleh masing-masing komisi. “Dalam seminggu anggota DPRD yang melakukan kunjungan kerja bisa sampai 100 orang,” kata Yuliadi.

Anggota DPRD Buru-Buru Merevisi

Meski begitu, Yuliadi menyebut, besaran anggaran ini bakal segera direvisi gara-gara diterpa sorotan tajam dari publik. Boleh jadi anggota dewan bakal memangkas jumlah kunjungan.

Hanya saja, saat artikel ini dirilis, Yuliadi belum bisa merinci secara pasti berapa banyak anggaran yang bakal dipangkas dalam untuk langkah “efisiensi” tersebut. Taksirannya, ada kemungkinan mengurangi sekitar 30 persen dari angka Rp107,7 miliar, bergantung komponen yang bakal dibahas oleh tim Anies-Sandiaga dan Banggar.

“Yang diefisienkan jumlah yang berangkat. Jadi anggota saja yang berangkat,” ucap Yuliadi.

Rencana efisiensi ini pun dikatakan Ketua Komisi A DPRD DKI, William Yani dari PDI Perjuangan. Saat ditemui reporter Tirto, Yani mengatakan bahwa Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi sudah meminta Komisi A dan Badan Anggaran DPRD DKI merevisi besaran anggaran tersebut.

“Nanti kalau ada efisiensi akan ada pengurangan,” kata Yani, yang enggan menjelaskan kapan revisi ini bakal dibahas dan diputuskan.

Rencana revisi ini juga dikatakan Wakil Ketua DPRD DKI Muhammad Taufiq dari Partai Gerindra. Menurut Taufik, nilai anggaran tersebut akan dikurangi Rp40 miliar. Artinya, anggaran kunjungan kerja akan diberikan sekitar Rp67,7 miliar.

“Saya sudah hitung dengan pimpinan,” katanya, Selasa kemarin.(kl/gl)