Pengguna telepon seluler saat ini tidak sekedar menggunakan ponselnya untuk mengirim pesan singkat (SMS) ataupun menghubungi dan menjawab panggilan masuk, tapi sudah semakin canggih dengan fasilitas internet yang berbasis IT yang saat ini digandrungi oleh masyarakat di perkotaan. Namun, permintaan yang tinggi dari konsumen ini dimanfaatkan oknum yang tidak bertanggung jawab untuk memasarkan produk telepon seluler (ponsel) genggam canggih yang ilegal.
Untuk mengurangi peredaran produk ponsel ilegal, maka provider telepon seluler mencoba menggandeng produsen HP untuk mendirikan outlet resmi yang menjual barang-barang bersertifikat. Salah satunya yang dilakukan oleh XL, pelanggan XL yang menggunakan handset Blackberry bisa menikmati layanan tarif harian 5.000 rupiah per hari untuk chating, email, dan browsing sepuasnya.
"Kalau ingin industri ini sukses harus sesuai kaidah hukum di Indonesia, menurut hukum tidak benar harus kita akan mendukungnya. Kita sangat mendukung pemberantasan itu, tapi kembali lagi memang harus pada saat itu diberantas demand masih tinggi, karena itu kita buka chanel distribusi kita perbesar ada sepuluh kota, partner lokal untuk menjual produk XL," jelas Manager Bisnis Solution XL Handono Warih usai workshop, di Gedung Menara Jamsostek, Jakarta, Kamis (23/4).
Dengan cara tersebut, menurutnya, diharapkan jumlah produk ilegal di pasaran semakin berkurang, karena masyarakat bisa lebih memilih untuk membeli di outlet-outlet resmi. Karena, produk yang dijual operator XL merupakan produk resmi.
"Kita dukung disitu, sehingga pada saat penjual tidak sah itu berkurang, demand kita jaga dengan partner resmi kita. Produk blackmarket (BM) gak bagus untuk perkembangan industri," ujarnya.
Upaya penyelundupan lebih dari 500 unit telepon seluler atau ponsel merek BlackBerry senilai 3,5 miliar rupiah digagalkan petugas Bea dan Cukai di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (21/4) lalu. Dua pelaku yang ditangkap saat ini masih diperiksa.
Sementara itu, Brand Manager Indosat Teguh Prasetyo mengakui, perkembangan mobile data melalui sarana telepon itu berkembangan pesat seiring kebutuhan mobile data di Indonesia.
"Saat ini bisnis tersebut sangat menggiurkan dan kompetitif, karena itu operator harus memanfaatkannya secara maksimal agar bisnis ini tidak berantakan," katanya. (nov)