Qodhari mengatakan, Jokowi memiliki sejumlah keunggulan. Di antaranya dalam survei didapati Joko Widodo paling dikenal dan paling disukai. Tingkat pengenalannya mencapai 98,9 persen dan tingkat kesukaan 98,2 persen.
Joko Widodo juga paling sesuai dengan selera (alasan) publik dalam memilih calon presiden. Menurut survei Terdapat lima alasan utama publik memilih calon presiden yaitu tegas 19,7 persen, merakyat 10,6 persen, kerja nyata 7,8 persen, orangnya baik 6,8 persen, ramah dan bijak 5,7 persen.
Berdasarkan alasan-alasan tersebut, Jokowi menduduki peringkat pertama. Jokowi dinilai 41,1 persen responden, disusul Prabowo Subianto 37,3 persen dan Gatot Nurmantyo 11 persen. Jokowi dinilai merakyat 98,4 persen, kerja nyata Joko Widodo meraih 100 persen, ramah dan bijak Joko Widodo meraih 94,1 persen disusul Anies Baswedan 5,9 persen.
Sementara tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Joko Widodo sebagai presiden cukup tinggi 67,2 persen, sedangkan yang tidak puas 28,5 persen. Tidak tahu/tidak jawab 4,3 persen.
“Jika dibandingkan dengan survei sebelumnya, tren tingkat kepuasan publik terhadap Joko Widodo semakin meningkat sejak survei nasional pada Maret 2015 – November 2017. Sempat melemah hanya pada September 2015,” tuturnya.
Ia mengatakan, lima alasan utama publik puas terhadap kinerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla adalah meningkatnya pembangunan, dekat dengan rakyat kecil, sesuai dengan janji kampanye, bantuan pendidikan, dan memberikan bantuan bagi masyarakat miskin.
Sementara lima alasan utama publik tidak puas terhadap kinerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla adalah pengangguran masih banyak, terlalu banyak pencitraan, pembangunan belum merata, kurang berwibawa, dan penegakan hukum belum adil.
Dalam survei tetsebut juga didapati mayoritas publik 61,8 persen menginginkan Joko Widodo kembali menjadi presiden untuk periode 2019 – 2024, yang tidak menginginkan kembali 23,6 persen tidak tahu/tidak jawab 14,7 persen.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, melihat hasil survei selama ini, pihaknya optimistis rakyat masih berharap kepada Prabowo Subianto. Hal ini terlihat nama Prabowo yang terus-menerus membayangi Jokowi.
“Sekarang Pak Prabowo belum apa-apa saja surveinya masih tinggi, dan menurut saya peluangnya makin besar, saya harap ini juga menjadi indikator,” katanya dalam rilis survei tersebut. (kl/ts)