Dr. Shalih bin Sulaiman al-Wohaibi kembali terpilih menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) World Assembly of Muslim Youth (WAMY) atau Liga Pemuda Muslim Dunia dalam acara pemilihan pengurus baru yang berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad (3/10).
Terpilihnya Syekh Wohaibi memang sudah diramalkan sejak awal. Para pengurus WAMY dari berbagai negara, sepakat untuk mengangkat kembali Wohaibi sebagai Sekjen. Mantan dosen bahasa Arab di Universitas King Saud, Saudi Arabia ini dinilai berhasil menjalankan tugas dan perannya di WAMY.
Walau demikian, Wohaibi tidak jumawa ketika terpilih kembali. Bagi ulama yang ramah dan santun ini, jabatan yang diemban merupakan amanah, bukan untuk membangggakan diri. “Jabatan ini adalah amanah. Sebagai organisasi pemuda Muslim, kita bertanggung jawab untuk membina dan mengarahkan pemuda agar tidak lalai dan terjerumus untuk melakukan tindakan-tindakan negatif,” ujarnya.
Wohaibi mengajak seluruh pengurus dan anggota WAMY bekerja lebih keras lagi untuk mengembangkan memajukan organisasi. "Kita harus mengerti sasaran dan tujuan. Kita harus tahu akan diarahkan kemana para pemuda. Persepsi ini penting untuk menopang keberhasilan pemberdayaan pemuda," katanya.
Dalam rapat eksekutif pengurus WAMY yang berlangsung di Libra Ballroom tersebut, juga digelar pemilihan Anggota Majelis al-Umana (Dewan Syura). Anggota majelis yang terpilih sebanyak 23 orang; 11 orang dari Saudi Arabia dan 12 orang mewakili negara-negara di Asia Tenggara, Asia Selatan, Asia Tengah, Australia dan Pasifik, Afrika Timur, Tengah dan Selatan, serta Eropa Barat dan Timur. Ada juga perwakilan dari Kanada, Amerika Serikat dan Amerika Latin.
Rapat eksekutif juga menetapkan susunan pengurus baru, yang kebanyakan diemban oleh para pengurus lama. Perwakilan WAMY Asia Tenggara masih diamanahkan kepada Ustadz Makmur Hasanuddin. Sebagaimana Wohaibi, Hasanuddin juga menyatakan bahwa jabatan yang dipikulnya adalah amanah.
Oleh sebab itu, ia berjanji akan berbuat lebih baik lagi demi keberhasilan program-program WAMY ke depannya. “Pertama-tama, saya akan melakukan konsolidasi WAMY Asean terlebih dahulu, terutama Indonesia, Thailand, Malaysia, Filipina, dan Kamboja. Setelah itu program dan kegiatan WAMY akan kita tingkatkan lagi. Negara-negara di Asean yang belum ada WAMY-nya akan kita upayakan ada perwakilan atau kantor baru. Untuk itu, saya akan terus berkomunikasi dengan tokoh-tokoh setempat,” kata Hasanuddin.
Senin (4/10) adalah hari terakhir rangkaian acara konferensi WAMY. Acara ini akan ditutup dengan sejumlah rekomendasi berdasarkan materi-materi yang dibahas selama konferensi berlangsung.(wamy)