Eramuslim.com – Pengamat ekonomi yang juga Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Faisal Basri mengungkapkan laju pertumbuhan ekonomi yang terus melambat harus diwaspadai. Menurutnya, kecenderungan perlambatan terjadi sejak empat tahun lalu atau triwulan pertama tahun 2011.
“Kemerosotan mencapai titik terendah sebesar 4,71 persen pada triwulan I-2015. Inilah angka pertumbuhan terendah dalam lima setangah tahun terakhir,” tulis Faisal dalam laman pribadinya.
Lebih jauh Faisal menyarankan, saatnya untuk introspeksi desain kebijakan makroekonomi. “Kebijakan moneter dan fiscal harus padu, jangan saling mengeliminasikan. Kedua kebijakan itu juga harus serasa dengan perencanaan. Sepiawai apa pun kedua kebijakan itu tidak akan mampu mewujudkan perencanaan yang mengawang atau tidak membumi,” tambahnya.
Faisal juga mengingatkan, dalam kenyataan kita menghadapi banyak kendala tidak bisa tiba-tiba take off kalau tidak cukup energi. Ibarat landasan pesawat terbang, harus cukup panjang dan mulus. “Dengan kendala yang cukup banyak dan mendasar sehingga tidak bisa dienyahkan dalam jangka pendek, pesawat yang kita gunakan untuk terbang tidak bisa yang besar sekelas Airbus A380 yang dapat mengangkut banyak penumpang,” tambahnya.(rz/FN)