Eramuslim.com – Pengamat Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Salamuddin Daeng sudah menduga bahwa Presiden Direktur PT Pertamina (Persero) yang Baru Dwi Soetjipto cepat atau lambat bakal menjual Pertamina. Saat ini saham Pertamina yang 100 persen dimiliki oleh negara akan dilempar ke pasar keuangan.
“Caranya dengan menjual anak perusahaannya terlebih dulu. Mengapa? Karena menjual anak perusahaan tidak perlu persetujuan DPR,” papar Salamuddin.
Lebih lanjut Salamuddin mengatakan, Dwi Soetjipto pernah mengatakan pada salah satu media untuk memprioritaskan rencana untuk sejumlah anak perusahaan energi milik negara untuk dijual sahamnya melalui penawaran umum perdana (IPO). Tujuan dari IPO adalah untuk membantu meningkatkan transparansi dan good governance dalam pengelolaan unit, yang terdiri dari puluhan perusahaan yang bergerak di kesehatan, asuransi, properti, penerbangan dan sektor pengiriman.
“Kalau hanya sekedar untuk transaparansi mengapa harus dijual?” ujar Salamuddin.
Dwi Sucipto sangat berpengalaman dalam menjual BUMN. Selama memimpin Semen Indonesia, Dwi telah menjual 49 persen saham BUMN tersebut kepada swasta. Salamuddin mengatakan, sepertinya ke depan Pertamina akan bernasib sama. Terlebih dahulu anak anak perusahaan Pertamina yang akan dijual, baik yang berkaitan langsung dengan rantai suplai perusahaan tersebut maupun unit usaha yang lainnya.
“Public bertanya ada apa dengan pemerintahan Jokowi, kabinet beserta para direksi BUMNnya ? Mengapa mereka gemar menjual aset negara?” ucap Salamuddin.
Sebelumnya, kata Salamuddin, kita dihebohkan oleh rencana penjualan PT Dayamitra Telecommunications (Mitratel), anak perusahaan PT Telekomonikasi (Telkom). Mitratel dijual kepada perusahaan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, sebuah perusahaan swasta swasta milik Edwin Soeryadjaya.
“Pemerintah beranggapan bahwa penjualan anak perusahaan ini tidak perlu persetujuan DPR. Diduga penjualan sset negara rawan menjadi bancakan penguasa. Telkom dan Pertamina adalah dua perusahaan yang rawan dijadikan bancakan,” pungkas Salamuddin.(rz)