Eramuslim.com – Pihak kepolisian menyatakan akan mengawasi kampanye yang dilakukan dalam media sosial dalam waktu dekat ini. Hal ini dilakukan menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018 mendatang.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, dunia maya telah menjadi salah satu sarana untuk menggiring opini masyarakat. ia berkaca dalam masa-masa Pilkada DKI Jakarta pada tahun ini.
“Belajar dari pilkada DKI penggunaan medsos sangat menonjol. Ini harus diwaspadai,” kata Setyo dalam diskusi ‘Kesiapan Pilkada Serentak 2018’ di Jakarta Selatan, Senin (27/11).
Menurut Setyo, salah satu indikator keberhasilan dalam sebuah pesta demokrasi, termasuk Pilkada, adalah masalah keamanan. Ia berpendapat, jika penjagaan keamanan dalam kontestasi Pilkada harus dimulai dengan mengawasi lalu lintas dunia maya.
Terlebih, dari 171 daerah di seluruh Indonesia yang melaksanakan Pilkada pada tahun depan, terdapat beberapa wilayah yang rawan berpotensi konflik. “Keamanan Pilkada sangat menentukan,” ucap dia.
Setyo berharap kepada seluruh elemen masyarakat untuk bisa bersama-sama menciptakan pesta demokrasi yang damai dan tenteram. Di tempat yang sama, Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio menilai bahwa faktor media sosial tidak dapat disama ratakan di setiap daerah.
Salah satu wilayah yang sama tidak terpengaruh dengan media sosial adalah Nusa Tenggara Barat (NTB). “Di NTB itu media sosial tidak ngaruh, karena fasilitasnya enggak ada,” jelas Hendri.
Menurutnya, kerawanan justru ada pada isu suku, agama dan ekonomi. Bagi Hendri, penggunaan isu ini sangat berpotensi terjadi di daerah-daerah besar. “Hasil survei Kedai Kopi, isu agama di atas 50 persen,” tutupnya. (kl/akt)