Eramuslim.com – Waspada adalah kata yang kerap terlontar dari para penjaga rupiah setiap kali memberikan tanggapan terhadap ‘mengamuknya’ dolar Amerika Serikat (AS) dalam beberapa waktu terakhir. Level penguatan dolar AS yang telah mencapai posisi tertingginya sejak 20 tahun terakhir membuat Indonesia harus lebih serius menangani rupiah.
“Kita perlu tetap hati-hati karena lingkungan yang kita hadapi sangat berbeda dengan 2015, 2015 waktu itu quantitative easing masih terjadi dan kenaikan suku bunga belum dilakukan baru diungkapkan, kalau sekarang suku bunga sudah naik secara global dan quantitative easing sudah mulai dikurangi, dan inilah yang menyebabkan tekanan lebih kuat terhadap berbagai mata uang di dunia,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beberapa waktu lalu.
Sementara Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara menjelaskan pihaknya akan fokus agar defisit transaksi berjalan dan inflasi tetap terjaga. Dua hal ini diyakini jadi sentimen yang tengah diperhatikan investor di tengah kondisi global yang sedang bergejolak.
“Kita tentu tetap memonitor, kita tetap harus waspada juga karena memang ya apa yang terjadi dengan kebijakan pemerintah Amerika ini berdampak ke negara emerging market,” ujar dia.