Eramuslim.com – Pendiri dan Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ishlah Bondowoso, Jawa Timur, KH Muhammad Ma’shum Bondowoso meninggal dunia, Kamis (13/9/2018).
Sosok KH Ma’shum juga dikenal merupakan salah satu tokoh Aksi Bela Islam 212. Dalam kondisi sakit, KH Ma’shum masih meluangkan waktu untuk hadir di acara yang diinisiasi alumni 212, yakni Ijtima Ulama I yang digelar pada Juli lalu di Jakarta. KH Ma’shum datang menggunakan kursi orda beserta selang infus yang masih terpasang.
Sebelum beliau wafat, beliau menyampaikan taushiyah dan wasiat yang menggetarkan.
Di akhir Taushiyahnya Beliau berpesan agar Umat berjihad untuk ganti presiden (video dibawah):
“Bagi seorang mukmin maka dia musti berjihad, musti berjuang, apalagi sekarang di saat-saat negeri ini kalau menurut pandangan saya, kita ini sekarang ‘ala syafa hufrotin minannar’ (عَلَىٰ شَفَا حُفۡرَةٍ۬ مِّنَ ٱلنَّارِada di bibir jurang neraka). Dari sisi ekonomi, politik, budaya, dan dari sisi-sisi yang lain, kita perlu ada perbaikan. Kita berjuang memperbaiki keadaan ini wajib. Umat Islam musti berjuang memperbaiki keadaan.”
“Persoalan atau pertanyaan dari mana kita memulai memperbaiki keadaan ini? Tentu perbaikan ini harus dimulai dari perbaikan kepemimpinan nasional, ganti presiden. Harus dari sana dimulainya. Ganti Presiden. Presiden baru ini nanti akan melakukan perbaikan-perbaikan, tatanan baru bagi bangsa ini.”
“Saudara-saudara sekalian, semoga semua sehat walafiat sampai 2019, agar supaya kita semua bisa berjuang untuk memperbaiki keadaan ini dengan mengganti Presiden Republik Indonesia.”
“Kalau kita pakai istilah iklannnya ‘Apapun makanannya, Teh Botol Sosro minumannya’ ‘Apapun Partainya, Prabowo Subianto Presidennya.”(kk/media-umat-islam)