Asyari Usman: Kasihan, Penggagas Renas 212 Tidak Sanggup Mikir Lagi

Tentunya semua kita bisa memahami apa motif mereka itu. Pasti berbeda kontras dengan motif gerakan asli 212 kaum muslimin. Gerakan orisinal 212 sangat terhormat. Tidak ada penyandang dana, tidak ada kemunafikan. Tidak mengemis biaya untuk melaksanakan aksi yang berlangsung dengan jumlah peserta berjuta-juta orang. Tidak perlu melapor ke mana-mana tentang pembentukan gerakan damai. Tak seperti Renas 212 yang belum apa-apa sudah mengumumkan bahwa mereka akan berkoordinasi dengan Kepala Staf Presiden tentang pembentukan Renas 212.

Karena itu, para alumni dan simpatisan aksi 212 kaum muslimin tidak perlu resah terhadap pembentukan Renas 212 itu. Jangan dulu tidak percaya dengan pepatah “Yang benar tetap akan benar”. Kepalsuan tidak akan pernah bisa mengambil posisi keaslian. Menurut hemat saya, pencaplokan simbol 212 ini malah akan menjadi bumerang bagi mereka dan junjungannya.

Ini semua menunjukkan kepanikan penguasa dan kebuntuan di benak para penggagas Renas. Yakinlah, gerakan damai 212 kaum muslimin lahir dari ketulusan untuk menegakkan kebenaran dan menghancurkan kebatilan. Gerakan 212 kaum muslimin tidak akan bisa ditiru-tiru oleh orang-orang yang berniat jahat dan berhati munafik.

Gerakan 212 kaum muslimin adalah gerakan yang “devinely created”. Terbentuk dengan izin dan ridho Yang Maha Kuasa. Bukan gerakan karena duit, jabatan, atau popularitas. (*/Swa)

*Penulis adalah wartawan senior

Asyari Usman