Asyari Usman: Kasihan, Penggagas Renas 212 Tidak Sanggup Mikir Lagi

Eramuslim – Protes keras dari kalangan alumni “212 Asli” terhadap kemunculan gerakan pendukung penguasa dengan nama Relawan Nasional 212 (Renas 212), sangat bisa dipahami. Sebab, pemakaian simbol 212 yang sudah konotatif dengan aksi damai kaum muslimin itu, dianggap dapat merugikan gerakan bela Islam.

Akan tetapi, menurut hemat saya, para penggagas Renas 212 itu telah menunjukkan sendiri rendahnya kualitas intelektual mereka.

Artinya, para penggagas mengakui bahwa gerakan Islam 212 yang dipimpin oleh para ulama sungguh sangat dahsyat marwah dan wibawanya. Sampai-sampai mereka tak mampu lagi menciptakan nama dan simbol gerakan yang tidak mencatut lambang aksi damai kaum muslimin.

Secara psikologis mereka sudah terkepung oleh gerakan damai 212 sehingga simbol ini menghantui mereka setiap saat. Karena dibantui terus, para penggagas itu akhirnya memberanikan diri untuk membeo dan kemudian mencaplok simbol 212 dengan tafsiran yang sangat mengada-ada dan dipaksakan.

Kasihan para penggagas Renas 212. Mereka terpaksa menghilangkan urat malu mereka demi mencaplok simbol 212. Mereka rela melecehkan intelektualitas mereka ke titik yang terendah demi mendukung junjungannya. Mereka tidak malu-malu lagi mendeklarasikan secara terbuka kebingungan dan kedunguan mereka. Sekali lagi, sungguh kasihan. Dan lebih kasihan lagi seandainya mereka mau juga menyatakan secara terbuka motif pembentukan Renas 212.