Sejumlah Wartawan yang hendak meliput peresmian gedung Trans Nasional Cybercrime (TNCC), yang diresmikan langsung oleh Kapolri dan Kepala Kepolisian Federal Australia, mengajukan nota protes pada Kapolri Jenderal Polisi Sutanto, terkait dengan pengusiran yang dilakukan oleh staf Humas Mabes Polri AKP. Theresia Yuni dan sejumlah panitia.
Presidium jurnalis Mabes Polri Andi Lala menegaskan, selaku jembatan informasi kepada publik, pers berhak mengakses setiap peristiwa penting untuk diketahui masyarakat, seperti yang terjadi dilingkunagan Mabes Polri, karena ini adalah areal publik. "Kami menyesalkan peristiwa pengusiran yang terjadi pada acara peresmian gedungitu, padahal sejak pagi, wartwan TV lokal dan asing, wartawan foto sudah siap meliput " jelasnya di gedung Mabes Polri Jakarta, Selasa (28/02)
Oleh karena itu, sebagai perwakilan dirinya menuntut penjelasan resmi dari pihak Mabes Polri, khususnya Divisi Humas dan meminta Kepolisian menindk tegas oknum polisi yang melakukan pengusiran, serta meminta jaminan kepada pihak Mabes Polri, khususnya Divisi Humas, agar peristiwa serupa tidak terulang kembali.
Sebelum acara peresmian Gedung TNCC, pada pukul 10 pagi sejumlah wartwan dari TV lokal dan asing sudah memasuki gedung yang hendak diresmikan, namun diusir dengan tidak hormat oleh panitia, dengan alasan wartawan tidak diundang. Setelah itu para wartwan langsung meninggalkan gedung tersebut, namun ada beberapa yang terlambat diperbolehkan masuk atas perintah Wakil Kepala Divisi Humas. (Novel/Travel)