eramuslim.com – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Ukhuwah dan Dakwah Muhammad Cholil Nafis angka suara mengenai pernyataan Wapres Ma’ruf Amin tentang Menteri yang maju Pilpres.
Seperti diketahui, Ma’ruf Amin sebelumnya blak-blakan tentang adanya Menteri yang maju berkontestasi pada peristiwa Pilpres.
Dia menyebut, kedepannya jika ada Menteri yang maju Pilpres dan menganggu kinerja, ada baiknya untuk mengundurkan diri.
“Saya kok kepikiran yang sama,” ujar Cholil dalam keterangannya di aplikasi X @cholilnafis (2/1/2024).
Dikatakan Cholil, pada Pilpres 2024 kali ini terdapat sesuatu yang berbeda dari Pilpres sebelumnya.
“Pilpres 2024 ini seakan-akan bebas-bebas aja ya,” tukasnya.
Bagaimana tidak, kata dia, Menteri dan Walikota menjadi Cawapres dan sama-sama tidak mundur dari jabatannya.
“Menteri dan wali kota jadi capres dan cawapres sama-sama betah tak ada yang mau cuti panjang gitu atau mundur sekalian agar jelas pekerjaannya dan obsesinya,” tandasnya.
Menurut Cholil, ada baiknya jika Mahfud maupun Gibran mundur dari jabatannya untuk fokus pada Pilpres.
“Antisipasi agar tak syubhat,” kuncinya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyampaikan pandangannya terkait kemungkinan evaluasi aturan terkait cuti bagi menteri yang mencalonkan diri dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) setelah Pemilu 2024.
Menurut Ma’ruf, ada peluang untuk menilai kembali kebijakan ini, dan jika dianggap tidak tepat, dia berpendapat sebaiknya menteri yang mencalonkan diri sebagai presiden atau wakil presiden diharuskan untuk mundur.
Meskipun aturan saat ini menyatakan bahwa menteri yang mencalonkan diri dalam pilpres tidak wajib mundur, namun harus cuti selama masa kampanye. (sumber: fajar)
Tujuannya spy bisa main dua kaki bisa kampanye dng fasilitas dan menggerakan instansi utk pemilu