Wanita Arab Saudi Ini Masuk Sekolah Meski Sudah Berumur 110 Tahun

 

Eramuslim.com – Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, pepatah itu dibuktikan oleh seorang wanita di Arab Saudi dengan masuk sekolah di usia 110 tahun.

Nawda Al-Qahtani duduk di bangku sekolah dengan bantuan Al-Rahwa Center wilayah gubernuran Umwah di bagian barat daya Saudi.

Ibu dari empat anak itu – yang tertua berusia 80 tahun dan bungsu berusia 50-an tahun – mengatakan kepada Arab News bahwa belajar membaca dan menulis telah mengubah hidupnya.

Sejak mengikuti program pemberantasan butu aksara di Al-Rahwa Center beberapa pekan lalu, nenek Nawda mengikuti pelajaran di sekolah setiap hari bersama lebih dari 50 orang lainnya, lapor Arab News hari Ahad (6/8/2023).

Para siswa dari segala usia diajarkan dasar-dasar huruf Arab dan ayat-ayat Al-Qur’an.

Nenek Nawda mengatakan dia menikmati pelajaran dan memastikan dirinya menyelesaikan pekerjaan rumah yang diberikan setiap hari.

Merenungkan untuk kembali belajar “merupakan hal yang sulit, terutama bagi seseorang yang sudah berusia di atas 100 tahun,” katanya kepada Arab News.

Namun, dia mengatakan langkah itu sudah lama tertunda dan dia seharusnya sudah menyelesaikan sekolahnya bertahun-tahun silam.

Dia memgaku menyesal karena selama ini tidak melanjutkan pendidikannya, seraya menambahkan bahwa jika hal itu dilakukannya dahulu hidupnya tentu akan banyak berbeda dan demikian pula lainnya.

Kendala dalam menuntaskan pendidikan di sekolah yang dialami oleh nenek Nawda bukan karena masalah pribadi. Di zaman mudanya dahulu, sama seperti ratusan anak perempuan di kampungnya dan di kawasan pedesaan lain, mereka tidak dapat melanjutkan sekolah disebabkan isolasi geografis.

Nenek Nawda memiliki empat anak yang mendukung sekolahnya dan optimis perihal perkembangan baru dalam kehidupan ibu mereka. Mereka juga merasa ibunya terlambat untuk melanjutkan sekolah, tetapi meyakini bahwa keterlambatan itu merupakan takdir Allah.

Mohammed, 60, mengatakan kepada Arab News bahwa dia mengantarkan ibunya setiap pagi ke sekolah dan menunggunya sampai waktu pulang.

Dia mengaku senang dan bangga bahwa ibunya yang sudah sangat tua itu belajar sesuatu yang baru setiap hari.

“Kami tentu mengetahui bahwa hal ini tidak mudah bagi ibu kami yang sudah berusia lebih dari 110 tahun. Namun, ini merupakan sebuah langkah yang membuat seluruh anggota keluarga merasa bangga.”

“Jika waktu dapat dimundurkan kami benar-benar berharap dapat memberikan kepadanya pendidikan sekolah terbaik.”

Menurut Mohammed, wilayah gubernuran setempat hanya memiliki satu sekolah menengah atas untuk perempuan, yang tentunya tidak memadai.

Nenek Nawda berharap pihak berwenang akan mendirikan lebih banyak sekolah untuk pendidikan umum sehingga masyarakat bisa lebih melek huruf dan menyelesaikan pendidikan mereka.

Kantor Kementerian Pendidikan di wilayah Bisha lewat akun X (sebelumnya Twitter) menampilkan ungkapan terima kasih nenek Nawda atas upaya pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk memberantas buta aksara.

(Hidayatullah)

Beri Komentar