Walhi: Pembangunan Masih Terlalu Jawa-Sentris

Eramuslim.com – Wahana Lingkungan Hidup mengharapkan pemerintah melakukan upaya pemerataan pembangunan infrastruktur, bukan hanya terfokus di Pulau Jawa, namun merata ke pulau lainnya.
“Kami berharap tidak terfokus di Pulau Jawa, mengingat kondisi daya dukung dan daya tampung lingkungan di Pulau Jawa sudah tidak memungkinkan lagi,” kata Manajer Kebijakan Walhi, Munhur Satyahaprabu di Yogyakarta, Kamis (18/2/2016).
Menurut Munhur, persoalan kerentanan lingkungan Pulau Jawa atas pembangunan infrastruktur serta kegiatan tambang telah dibahas dalam pertemuan antara Walhi DKI Jakarta, Walhi Jawa Barat, Walhi Yogyakarta, Walhi Jateng, dan Walhi Jatim selama tiga hari di Yogyakarta.
jawasentris jokowiModel pembangunan yang dinilai Jawa-sentris itu, menurut Munhur, akan membebani Pulau Jawa, sebab tidak didahului dengan kebijakan pencegahan kerusakan seperti kajian lingkungan hidup (KLHS) untuk rujukan pembangunan.
Ia mengatakan, sesuai data Walhi, hingga kini 70 persen pembangunan terfokus di Pulau Jawa, terdiri atas 80 jenis pembangunan infrastruktur serta 1.000 kilometer lebih pembangunan jalan tol. Padahal, menurut dia, Jawa merupakan penduduk terpadat di dunia, sekaligus penduduk paling rentan.
“Pembangunan industrinya juga sudah full,” kata dia.
Hal itu, menurut dia, perlu dipertimbangkan mengingat siklus lingkungan di Pulau Jawa sudah tidak berfungsi, seperti banyaknya siklus bencana ekologi. Berdasarkan data Walhi 2015 disebutkan setidaknya ada 1.071 desa yang mengalami bencana banjir, tanah longsor, dan rob di Jawa Barat.
Selain itu, menurut dia, Jawa Tengah juga tergolong sebagai provinsi dengan tingkat bencana ekologi terbesar dibanding provinsi lainnya yang sesuai data 2015 mampu mengakibatkan korban jiwa sebanyak 152 orang.
“Berdasarkan pertimbangan itu, kami berharap pemerintah dapat melakukan pemerataan pembangunan ke pulau lainnya,” kata dia.(ts/pm)