Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) mendesak PT Lapindo Brantas untuk segera melokalisir area semburan pascaledakan pipa gas ditanggul penahan lumpur, sehingga tidak meluber ke mana-mana.
Direktur Walhi Chalid Muhammad, di Jakarta, Jum’at (24/11) menilai tidak adanya perencanaan secara utuh dan menyeluruh dari Lapindo Brantas, menjadi penyebab peristiwa ledakan pipa gas terjadi, sehingga memakan korban jiwa.
”Karena jalur pipa itu ada di tanggul yang memang tidak aman, sehingga terjadi ledakan," ujarnya
Oleh karena itu, Chalid menegaskan, PT. Lapindo secepatnya membuat perencanaan utuh dan menyeluruh tentang apa yang akan dilakukan, selain itu ia meminta agar industri migas terutama yang berada di tengah-tengah pemukiman (on shore) untuk segera dipindahkan.
”Industri migas ini cenderung mengabaikan keamanan, lingkungan dan rakyat sehingga pemerintah harus menetapkan aturan-aturan yang ketat pada industri yang berada di pemukiman padat huni,” katanya.
Lebih lanjut Chalid mengatakan, pemerintah tidak bertindak tegas terhadap PT. Lapindo Brantas atas luapan lumpur panas, dan hal ini terlihat jelas dengan lambannya penanganan masalah lumpur tersebut.
”Itu dimanfaatkan oleh Bakrie sebagai pemegang saham terkuat, karena itu kami meminta pemerintah segera memaksa stake holder Lapindo bertanggung jawab mutlak baik secara hukum maupun materiil,” tukasnya.
Chalid juga mengucapkan turut belasungkawa sedalam-dalamnya atas korban tewas, serta luka-luka dari orang – orang yang tidak berdosa akibat peristiwa ledakan tersebut. (novel)