Namun setelah lebih dari 10 tahun tidak mendapat respon dari satu orang pun, Prabowo menjadi orang pertama yang merespon gagasan Kwik. Mantan Danjen Kopassus itu secara detail membaca satu per satu bukunya. Hingga berujung pada diskusi bersama
“Prabowo punya atensi (terhadap huku saya), dibaca satu-satu, saya diajak diskusi,” sambung Kwik.
Atas dasar itu, pria yang pernah menjadi Wakil Ketua MPR RI tersebut akhirnya memutuskan menerima ajakan Prabowo menjadi penasihat ekonomi. Setelah saat itu, ia pun rutin memberikan nasihat kepada Ketua Umum Gerindra tersebut.
“Prabowo kemudian nanya, bagaimana kalau jadi penasihat saja supaya bisa berunding? Jelas saya setuju. Setiap kami bertemu bertukar pikiran saya memberi nasihat, diterima atau tidak itu bagian dari proses,” tegas Kwik.
Lebih jauh Kwik menegaskan, diskusi ekonomi bersama Prabowo hanya semata-mata untuk memperbaiki keadaan bangsa. Tidak ada kepentingan politik di dalamnya. Ia pun memastikan belum menjadi bagian tim pemenangan Prabowo-Sandi.
“Penyelenggaraan negara itu beda dengan politik. Kalau saya diajak yang memperbaiki (bangsa), saya berterimaksih,” pungkasnya. [jpc]