Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhyiddin Junaidi mendesak aparat kepolisian untuk mengusut dan menindak tegas pelaku kekerasan di Kota Bitung, Sulawesi Utara.
“Pihak kepolisian harus tegas mengambil tindakan hukum kepada para pelaku tindak kekerasan. Mereka sesungguhnya adalah trouble makers, intoleran, pemecah belah kesatuan dan anti demokrasi,” tegas Kiai Muhyiddin dalam keterangan persnya yang diterima Suara Islam, Sabtu (25/11/2023).
Dalam video yang beredar, pelaku penyerangan membawa senjata dan mengibarkan bendera Israel. “Perilaku anarkis tersebut adalah bagian dari warisan budaya zionis ‘Isra Hell’ yang sudah merasuki jiwa raga mereka,” kata Kiai Muhyiddin.
Padahal, kata Kiai Muhyiddin, semua agama saat ini sedang mendukung rakyat Palestina yang menjadi korban kebiadaban penjajah Israel.
“Semua pengikut agama samawi di dunia mendukung penuh perjuangan Hamas atas nama bangsa Palestina melawan kebiadaban Zionis ‘Isra Hell’. Bahkan Indonesia secara resmi mengutuk genosida Zionis terhadap bangsa Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat. Siapapun dari rakyat Indonesia yang membangkang kebijakan pemerintah tersebut adalah kelompok kriminal yang wajib diproses secara hukum,” jelasnya.
Menurutnya, pelaku penyerangan yang melakukan kekerasan di Bitung tidak boleh dibiarkan. “Pembiaran terhadap prilaku anti Pancasila oleh agen Zionis di wilayah Indonesia melanggar konstitusi nasional yang sangat berbahaya,” tutur Kiai Muhyiddin.
Oleh karena itu, Mantan Wakil Ketua Umum MUI Pusat itu mengimbau kepada umat Islam agar tidak terpancing oleh propaganda murahan dari gerombolan agen zionis tersebut.
“Kepada ummat Islam diimbau agar tak terpancing oleh propaganda murahan sekelompok agen Zionis. Gunakan jalur hukum untuk menghentikan aksi premanisme dan provokatif tersebut,” pesan Kiai Muhyiddin.
Ia juga meminta agar aparat kepolisian menangkap aktor intelektual dibalik penyerangan tersebut. “Tangkap dan usut tuntas para aktor intelektual dibelakang layar. Mereka pasti punya orang kuat yang siap mengamankan kegiatan keji tersebut,” tegasnya.
Selain itu, ia juga mengajak untuk mewaspadai adanya rekayasa untuk menciptakan kerusuhan yang mengganggu agenda pemilihan umum yang sebentar lagi akan dilaksanakan. “Waspadai rekayasa pihak tertentu dengan agenda terselubung untuk menciptakan chaos dan menggagalkan agenda Pemilu 2024,” kata Kiai Muhyiddin.
Seperti diketahui, dalam informasi yang beredar diduga penyerangan dilakukan oleh Ormas Adat Pasukan Manguni. Kelompok intoleran tersebut melakukan penyerangan terhadap massa yang baru saja menggelar aksi damai solidaritas untuk Palestina. (Sumber: suaraislam)
Akan kan media maenstrem pelintir fakta?nanti di balik seakan terdzolimi.?