Eramuslim.com – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid (HNW) menanggapi berita yang menyebutkan ada ancaman terorisme dalam bentuk penyebaran bahasa Arab.
Politisi senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini membagikan tangkapan layar berita berjudul ‘Pengamat Intelijen Mengingatkan Akan Ancaman Terorisme Dalam Bentuk Penyebaran Bahasa Arab’.
Menurut Hidayat, bisa jadi pernyataan pengamat intelijen ini bisa jadi teror terhadap Pancasila.
“Memperbanyak Bahasa Arab disebut sebagai salahsatu ciri penyebaran terorisme, bisa jadi “teror” terhadap Pancasila yang banyak ungkapannya diserap dari Bahasa Arab seperti adil (sila ke 2 & 5), rakyat (sila 4 & 5), adab, hikmat, musyawarat, wakil,” kata Hidayat dikutip Pojoksatu.id dari akun Twitter pribadinya,
@hnurwahid, rabu (8/9).
Hidayat menyinggung Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang telah ditetapkan pemerintah sebagai organisasi teroris.
“Apakah OPM yang menteror kedaulatan NKRI berbahasa Arab?,” tanya Hidayat.
Sebelumnya, pengamat intelijen Susaningtyas Nefo Kertopati mengaku khawatir dengan generasi muda yang tergerus bahasa Arab.
“Bagaimana saya tak khawatir, anak muda kita sudah tak mau lagi hormat pada bendera RI, tak mau menyanyikan lagu Indonesia Raya. Lalu diperbanyak bahasa Arab,” kata Susaningtyas, dikutip Hops.id, Selasa (7/9).
“Bukan berarti Arab itu memiliki konotasi teroris, namun kalau arahnya ke terorisme bahaya,” sambungngnya.