Wakil Ketua F-PKS: Poligami tak Bisa Dijadikan Alasan Ganti Pimpinan DPR

Upaya Partai Bintang Reformasi (PBR) menarik Zainal Maarif dari kursi Wakil Ketua DPR akan kandas. Sebab, penentuan kompoisi pimpinan DPR ditetapkan lewat sidang paripurna.

Wakil Ketua F-PKS Zuber Syafawi kepada eramuslim.com di Gedung DPR, Jakarta, Jum’at (29/12) menyatakan, bila alasan PBR menarik Zaenal Ma’arif dari kursi pimpinan DPR karena poligaminya, itu tidak tepat. "Kalau mau memecat dia, pecat saja dari keanggotaan DPR. Itu lebih mudah bagi PBR," ujarnya.

Menurutnya, jika posisi Zaenal digeser atau diganti, maka otomatis akan mempengaruhi poisisi pimpinan yang lain. Karena itu, bila Zaenal diganti maka yang lain juga kena imbasnya. Menurutnya, untuk mengubah komposisi DPR selain harus melalui rapat paripurna, UU Susunan dan Kedudukan (Susduk) DPR dan Tata Tertib DPR harus diubah dulu.

"Tidak bisa ditarik begitu saja oleh partainya. Termasuk penggantinya dari PBR sendiri itu tidak bisa. Itu ada mekanismenya sendiri, " tegasnya.

Sementara itu, Zaenal yang ditarik secara sepihak dari jabatannya oleh DPP Partai Bintang Reformsi (PBR) menyatakan akan melakukan perlawanan atas keputusan DPP PBR dengan membentuk kepengurusan DPP PBR di luar DPP PBR yang dipimpin Bursah Zarnubi.

"Susunan kepengurusan DPP PBR akan diumumkan 10 Januati 2007," kata Zainal seusai bertemu pimpinan DPR RI di Gedung DPR/MPR Jakarta.

Zainal hadir di DPR untuk mengklarifikasi beberapa hal terkait alasan yang menjadi dasar bagi DPP PBR menariknya dari jabatan Wakil Ketua DPR. Kedatangan Zainal ini didampingi isteri pertamanya Siti Rohana dan tiga anaknya.

Meurutnya, dalam susunan kepengurusan DPP PBR yang akan diumumkan, dirinya akan menempati Ketua Umum DPP PBR dan Ketua Dewan Syuro dipercayakan kepada pendiri PBR KH Zainuddin MZ.

Zainuddin setelah memimpin PBR telah ditetapkan sebagai Ketua Dewan Syuro PBR versi Bursah Zarnudi hasil Muktamar PBR di Bali, namun Zainuddin kemudian menyatakan tidak akan aktif di partai politik. Sementara Zainal Maarif selama ini juga dikenal sebagai pendiri PBR.

Pada kesempatan itu, Zainal juga menjelaskan secara rinci tentang beberapa hal, terutama poligami yang dilakukannya serta kunjungan kerjanya ke daerah pemilihan (dapil) I Sumatera Utara. (dina)