Wakil Ketua DPD: Brikorasi, Kendala Investasi di Indonesia

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman menyatakan, sulitnya investasi di daerah lantaran terhambat birokrasi dan kordinasi, infrastruktur, iklim investasi, jaminan keamanan, serta kepastian hukum.

“Jadi wajar apabila investor asing lebih memilih, Singapura, Malaysia, Thailand, India, China dan Vietnam,” ujar Irman Gusman kepada pers di gedung DPD Jakarta, Kamis (10/8).

Menurutnya, saat ini investasi dari pihak asing hanya berjalan di daerah-daerah tertentu. “Aktivitas berinvestasi masih terkosentrasi di daerah tertentu saja, potensi investasi belum dapat dibawa menyebar kesemua daerah. Kebijakan desentralisasi atau otonomi daerah yang telah dirancang belum menampakkan hasil,” katanya.

Ia menambahkan, perkembangan ekonomi makro indonesia cukup positif, tetapi masih tampak paradoks, di mana pertumbuhan ekonomi ril khususnya di daerah masih mengalami hambatan dan kesulitan, karena peluang kesempatan kerja masih kurang, daya beli masyarakat masih lemah, kurangnya perputaran uang di daerah dan upaya peningkatan kesejahteraan yang belum bisa ditingkatkan.

“Sekarang ini masih ada ketimpangan soal pembangungan masih di sekitar Jabodetabek. Padahal peluang investasi sangat besar di daerah lain, seperti di Sumatera, Kalimantan dan juga Papua,” sambung Irman.

Terkait dengan hal tersebut, DPD akan menyelenggarakan Indonesian Regional Investment Faorum (IRIF) 2006 yang akan dilaksanakan di Jakarta mulai 2-3 November mendatang.

Menurut Irman, penyelengaraan IRIF ini dimaksudkan untuk pembangunan daerah dan untuk kesejahteraan sosial melalui investasi daerah dengan penciptaan iklim investasi yang sehat. (dina)