Muktamar PPP ke-6 segera digelar. Tepatnya, 30 Januari hingga 3 Februari 2007, berlangsung di Ancol, Jakarta Utara. Tentang dana, salah satu kandidat ketua umum, Endin AJ. Soefhira menjelaskan, muktamar kali ini menghabiskan dana sebesar Rp 11, 7 miliar.
"Dana itu berasal dari bantuan masyarakat, " akunya.
Selain itu, lanjut dia, pada muktamar kali ini sudah ada enam kandidat ketua umum PPP, yakni Endin AJ Soefihara, Arif Mudatsir Mandan, Suryadharma Ali, Eggi Sudjana, Yunus Yosfiah, dan Ali Marwan Hanan.
Secara terpisah, Ketua Tim Sukses Suryadharma Ali, Emron Pangkapi menyatakan, perlu perubahan nama dalam struktur partai, baik di tingkat pusat maupun daerah, dengan sebutan dewan pimpinan (bagi eksekutif partai) yang kemudian dilekatkan pada struktur susunan pemerintahan nasional dari tingkat pusat hingga pedesaan.
Dengan struktur demikian, maka urut-urutannya adalah; dewan pimpinan pusat (nasional), dewan pimpinan propinsi, dewan pimpinan kabupaten/kota, dewan pimpinan kecamatan dan dewan pimpinan desa/kelurahan.
Perubahan istilah itu, katanya, sangat penting untuk meningkatkan wibawa dan rasa percaya diri kader partai di tingkat akar rumput bahwa mereka adalah putra-putra terbaik bangsa Indonesia di tingkatannya.
"Ketua PPP Kecamatan harus merasa sejajar dengan Camat, Danramil, dan Kapolsek. Selama ini karena penyebutan sebagai anak cabang sering didudukkan di bangku belakang, " katanya.
Selain itu, Tim Sukses ini juga ingin memberdayakan Majelis Syariah Partai yang berfungsi sebagai Dewan Syuro yang memberi arahan pada setiap pengambilan keputusan dan perjuangan yang berkaitan dengan syar’i dan mempunyai keputusan muktamar. "Di sinilah ruh PPP sebagai partai Islam, warisan ulama, " katanya. (dina)