Eramuslim.com – Wacana menambah jabatan presiden menjadi tiga periode sebetulnya bukan hal baru yang perlu diperdebatkan.
Direktur Exposit Strategic Political, Arif Susanto memandang, wacana yang timbul tenggelam itu seperti sengaja dibiarkan dan dibiarkan hidup.
“Isu ini muncul mula-mula tahun 2019 setelah Pilpres, sekarang sudah tahun 2021. Isunya sempat tenggelam, berarti kan ada yang jaga isu ini,” ujar Arif kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (30/6).
Walaupun Jokowi menyatakan menolak, kata Arif, apa yang sudah disampaikan belum bisa menjadi jaminan bahwa tiga periode tidak akan pernah terjadi.
Tanggapan Jokowi, isu tiga periode muncul karena ada orang yang ingin menjerumuskan dia, ingin mencari muka dan ingin menampar wajahnya.
“Pernyataan itu bisa mempunyai makna ganda, dalam politik Indonesia terutama ketika orang tegas mengatakan iya, bahkan seminggu kemudian bisa bermakna tidak, sering kejadian seperti itu. Apalagi kalau memberi sinyalnya tidak tegas artinya kan isu ini boleh jadi kan dipelihara,” jelasnya.
Hanya saja, Arif enggan berspekulasi siapa yang memainkan isu tiga periode tersebut. Apakah Jokowi langsung atau orang-orang yang dekat dengan dia.
“Cuma memang tidak tampak siapa yang memelihara itu adalah misalnya Jokowi sendiri atau orang di lingkaran Istana. Kan yang tampak gerilyanya Qodari,” pungkasnya. [RMOL]