eramuslim.com – Pernyataan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri yang mengaku kasihan ke Presiden Jokowi lantaran badannya makin kering atau kurus gegara pusing urus negara, viral di media sosial.
Pernyataan Megawati mengaku kasihan ke Jokowi karena badannya makin kering itu ia lontarkan saat berpidato dalam acara peringatan 9 tahun UU Desa di GBK Senayan, Jakarta, pada Minggu 19 Maret 2023.
Dilihat dari tayangan pidato Megawati di acara tersebut, nampak awalnya Ketua Dewan Pengarah BPIP itu mengatakan bahwa masyarakat boleh meminta apapun ke negara karena bangsa ini milik rakyat Indonesia.
“Kalian itu boleh meminta karena negara ini bangsa ini milik kalian, tetapi juga harus mikir seberapa jauh sih negara kita ini dari sisi keuangannya,” ujar Megawati seperti dilihat dalam tayangan pidatonya yang diunggah akun Instagram @berita_gosip, Minggu 19 Maret 2023.
Kendati demikian, kata Megawati, masyarakat juga harus mengasihani Presiden Jokowi karena badannya semakin kering alias kurus gegara pusing urus negara.
Selain itu, Mega juga meminta kepada wartawan agar ucapannya tersebut jangan dianggap sebagai provokasi.
“Jangan terprovokasi yah, nah itu ada wartawan. Ibu ini hari hari dibully wartawan, nanti dibilangnya ibu ngajari provokator, padahal provokasi sama provokator itu beda, gitu loh,” tuturnya.
Sebelumnya, pidato Megawati Soekarnoputri di acara HUT ke-50 PDIP yang menyindir Presiden Jokowi juga viral di media sosial.
Dalam pidatonya itu, Megawati berkelakar bahwa harusnya ia diberi tanda bintang oleh Presiden Jokowi. Sebab, kata dia, kalau tidak ada PDIP maka nasib Jokowi bakal miris.
“Mbok saya dikasih bintang toh yo. Pak Jokowi kalau nggak ada PDIP, aduh kasihan dah,” kata Megawati Soekarnoputri.
Bukan tanpa alasan, Mega menyebut hal itu lantaran Jokowi bisa menjadi presiden tak lain karena legal formal dari PDIP.
“Itu legal formal. Beliau jadi presiden tuh legal formal. Diikuti terus sama saya, aturannya, aturan mainnya,” ungkapnya.
Selain itu, Mega juga mengklaim bahwa dirinyalah yang menyarankan agar Jokowi memilih Ma’ruf Amin sebagai wakil presiden pendampingnya dan Mahfud MD sebagai menteri.
Menurut Megawati, Ma’ruf dan Mahfud dulu merupakan anak buahnya di Unit Kerja Presiden-Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP).
“Kok enak banget ya aku tadinya bosnya mereka, eh tiba-tiba diambil sama Pak Jokowi, tung, tung tung, tung. Lho kok aku enggak diambil ya? Kan mestinyo kan diajak lho aku, enggak, tetep aja BPIP,” ujarnya.
[Sumber: Terkini]