Saat itu bikin Serikat Dagang Islam, terus lama-lama menjadi Serikat Islam, terus lama-lama menjadi Partai Islam, dimulai dari angkatan Cokro Aminoto.
Jadi tidak bisa Indonesia itu meninggalkan Partai Islam, karena dulu era kepartaian, itu malah partai-partai Islam yang lahir di Solo, di Yogja. Kan sebelum ada negara bernama Indonesia itu kan ada negara yang bernama Demak Bintoro, itu Negeri Islam.
Sehingga secara sejarahnya kita enggak kalah dengan tuannya partai PNI. Kan kita-kita ini kaya dininabobokan bahwa seakan Indonesia itu dimulai dari Soekarno.
Kan enggak mungkin kita enggak menghormati Soekarno sebagai pahlawan besar.
Kebesaran Pak Karno demi Bangsa Indonesia ini jangan kemudian direduksi disederhanakan hanya melewati partai.
Tentu Pak Karno bikin semua ini untuk semua bangsa bukan hanya untuk PDIP saja, partai-partai margaisme saja, bukan juga partai-partai yang berpaham soekarnoisme saja. [Viva]