Selain itu, kata Yordan, varian Delta juga sangat kuat untuk menempel pada sel tubuh terutama sel yang ada di paru, reseptor pasangannya lebih kuat, jadi mudah menular dan menginfeksi.
Di sisi lain, varian Delta juga diketahui memakan banyak korban meninggal di India. Lantas, apakah varian Delta lebih mematikan dibandingkan dengan varian lainnya?
“Multifaktor, kita belum bisa katakan Delta itu lebih mematikan dibanding varian lain. Pertama kali ditemukan varian Alfa di Inggris itu lebih mematikan karena lebih mampu menyerang usia dewasa muda. Untuk varian Delta ini karena lihat India lingkungannya seperti itu, fasilitas kesehatannya sangat mempengaruhi, begitu juga di Indonesia,” kata Yordan.
Dilanjutkan Yordan, varian Delta ini lebih mematikan atau lebih berbahaya pada orang yang rentan atau orang dengan penyakit penyerta.
“Artinya, ketika sudah gampang menular, bisa menular ke orang-orang yang di sekitar kita yang punya faktor komorbid penyakit penyerta seperti hipertensi, diabet akhirnya ketika menginfeksi orang tersebut akan lebih memperparah keadaannya,” ungkap dia. [Viva]