eramuslim.com – Ekonom senior Rizal Ramli mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak hanya berutang ke luar negeri, namun juga ke Bank Indonesia (BI).
Rizal Ramli menyebutkan cara Jokowi berutang ke BI, yaitu dengan mencetak uang, tapi karena pengeluaran akibat proyek di pemerintahannya, utangnya terus bertambah.
“Selain ngutang dari luar negeri, masyarakat bentuk SUN, Jokowi juga ngutang ke BI dengan cara cetak uang seolah BI Kasir,” ucapnya dikutip NewsWorthy dari Twitter @RamliRizal, Kamis (2/2).
“Pengeluaran ugal-ugalan karena nafsu mproyek tanpa perhitungan cermat! Kalau mampu bayar mestinya utang berkurang, bukan nambah terus sampai 8000 T,” imbuh Rizal Ramli.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa utang pemerintah kepada BI telah mencapai Rp1.104 triliun selama tiga tahun terakhir.
Ini berdasarkan pembelian surat berharga negara (SBN) yang dilakukan BI untuk membantu biaya penanganan Covid-19, dan totalnya tertuang melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam UU Nomor 2 Tahun 2020.
“BI telah membeli SBN di pasar perdana secara langsung untuk membiayai APBN selama tiga tahun menangani covid ini sebesar Rp1.104,85 triliun,” ujarnya dalam konferensi pers KSSK, Selasa (31/1) dikutip dari CNN Indonesia.
Kemudian ia menjelaskan melalui SKB II BI berhasil melakukan pembelian SBN pemerintah sebesar Rp397,56 triliun, dan pemerintah tidak dikenakan bunga sama sekali.
Sehingga pemerintah bisa menghemat pembayaran bunga utang sebesar yield SBN yang berlaku sekarang, karena bebannya ditanggung semua oleh BI.
“Itu net cost-nya bagi fiskal 0 persen, semua beban ditanggung oleh BI. Jadi biaya cost penghematannya ya dibandingkan suku bunga, yield berapa sekarang. Misalnya 7 persen, ya itu, karena semua beban ditanggung BI,” jelasnya. (sumber : fajar)