Eramuslim.com – Besarnya utang pemerintah yang mencapai Rp 7 ribu triliun lebih jadi sorotan Partai Demokrat. Apalagi, beban utang ini akan ditanggung oleh seluruh warga negara Indonesia.
Hal ini diingatkan Ketua DPC Demokrat Jakarta Pusat, Taufiqurrahman, saat menggelar buka puasa bersama (Bukber) sekaligus konsolidasi di penghujung Ramadhan dengan ratusan kader dari tingkat DPC, DPAC hingga DPRt dan bakal calon anggota legislatif (Bacaleg), Kamis (20/4).
“Pengelolaan keuangan negara saat ini sangat serampangan. Dalam delapan tahun terakhir ini, kenaikan utang pemerintah mencapai tiga kali lipat. Tentu ini akan menjadi beban pemerintah selanjutnya dan seluruh warga negara Indonesia,” kata Taufiqurrahman, dikutip Kantor Berita RMOLJakarta, Kamis (20/4).
Menurutnya, sesuai data Kementerian Keuangan, utang pemerintah mencapai Rp7.733 triliun pada awal 2023. Selain itu, ada juga utang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang juga cukup tinggi hingga mencapai Rp1.640 triliun.
“Di sisi lain, banyak keluarga oknum pejabat negara yang hidup serba mewah dengan memamerkan barang-barang mahal dan bermerek, plesiran keluar negeri dan sebagainya. Kondisi yang cukup ironi bangsa ini,” kata Taufiqurrahman.
Untuk itu, tegas mantan anggota DPRD DKI Jakarta itu, Demokrat Jakarta Pusat akan terus mengkritisi langkah-langkah pemerintah yang tidak pro rakyat. Pada Pemilu 2024 nanti, ucapnya, sudah saatnya pemerintah dipimpin sosok yang berani melakukan perubahan dan perbaikan.
Di lokasi yang sama, Ketua DPD Demokrat DKI Jakarta, Mujiyono menyatakan, konsolidasi Ramadhan yang dikemas dalam bentuk buka bersama ini digelar pada 14-20 April 2023 secara simultan di setiap wilayah untuk menyuarakan perubahan dan perbaikan.
“Acara konsolidasi Ramadhan 1444 H ini kami gelar sekaligus buka bersama bacaleg dan pengurus di setiap level, dari ranting, PAC, DPC hingga DPD Demokrat Jakarta,” terang Mujiyono.
Dia mengingatkan agar seluruh pengurus hingga lapisan terbawah solid dalam memenangkan partai pada Pileg 2024.
“Kekuatan partai berada di kader. Menang tidak cukup dengan hanya teriakan atau yel-yel saja,” tegas Mujiyono.
Sumber: RMOL